spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

100 Hari Rudy–Seno, Ananda Moeis Soroti Implementasi Gratispol dan Minta Evaluasi Berkelanjutan

SAMARINDA – Menjelang pencapaian 100 hari masa kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud dan Seno Aji, pada 31 Mei 2025, berbagai respons dan penilaian mulai bermunculan. Salah satunya datang dari Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis.

Ananda menyebut bahwa momen 100 hari ini menjadi waktu krusial untuk menilai arah kebijakan dan pelaksanaan program-program strategis yang dijanjikan Rudy–Seno, khususnya program unggulan Gratispol.

“Program Gratispol sudah masuk ke dalam RPJMD dan akan disampaikan ke DPRD untuk dibahas lebih lanjut. Kami di DPRD akan memastikan implementasinya berjalan sesuai harapan,” ujar Ananda saat ditemui di Gedung E, Komplek DPRD Kaltim, Samarinda, Senin (26/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa dalam beberapa kesempatan, Gubernur Rudy Mas’ud juga telah menyampaikan rencana refocusing anggaran sebagai bentuk penyesuaian program prioritas dengan kemampuan fiskal daerah.

“Bidang-bidang strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sudah mulai digarap. Itu memang bagian dari prioritas utama gubernur,” tambahnya.

Program Gratispol, yang resmi diluncurkan pada 21 April 2025, mencakup berbagai layanan gratis bagi masyarakat seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, jaringan wi-fi, administrasi perumahan, serta program perjalanan ibadah keagamaan untuk marbot dan pemuka agama. Dalam pelaksanaannya, Pemprov Kaltim menggandeng 53 perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri.

Baca Juga:   Agusriansyah Ridwan: Saatnya Generasi Muda Jadi Pelopor Transformasi Pertanian Kaltim Adv DPRD Kaltim

Meski begitu, Ananda menegaskan bahwa Fraksi PDI-Perjuangan tidak akan serta-merta memberikan pujian. Evaluasi menyeluruh tetap harus dilakukan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program.

“Kami dari Fraksi PDI-Perjuangan tentu ingin melihat dulu bagaimana pelaksanaannya di lapangan. Gratispol dan Josspol adalah ide yang menarik, tapi butuh pengawasan yang ketat agar tepat sasaran,” tegasnya.

Menurutnya, masukan dan kritik konstruktif merupakan bagian penting dari pengawasan legislatif agar program-program berjalan lebih optimal dan tidak hanya sekadar pencitraan.

“Seratus hari ini bisa dibilang masih proses awal. Tapi saya melihat komitmen Pak Rudy sangat kuat untuk Kaltim. Itu perlu diapresiasi dan didukung dengan kerja konkret,” tutup Ananda. (adv)

Editor: Susanto

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER