spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jagung Tumbuh di Antara Sawit, PT KED dan SAP Wujudkan Ketahanan Pangan di Telen Kutim

KUTIM – Di tengah dominasi perkebunan kelapa sawit, dua anak perusahaan Astra Agro Lestari—PT Karyanusa Ekadaya (KED) dan PT Subur Abadi Plantations (SAP)—membuktikan bahwa lahan di Kecamatan Telen, Kutai Timur, juga mampu menghasilkan komoditas lain. Melalui panen perdana jagung hibrida di atas lahan seluas 1,5 hektare, keduanya menuai hasil sebanyak 1,65 ton pada Rabu (21/5/2025).

Panen ini bukan hanya menjadi momentum pertanian biasa, tapi juga mencerminkan dukungan nyata sektor swasta terhadap program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintah melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

AKP Satria Yudha, Kapolsek Muara Wahau yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyebut panen ini sebagai bentuk sinergi yang produktif.

“Panennya berjalan lancar dan hasilnya maksimal. Ini bentuk sinergi yang positif antara perusahaan dan kepolisian,” ujar Satria.

Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian akan terus memberikan dukungan, termasuk dalam pengendalian hama yang melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Langkah ini tidak berhenti pada panen semata. PT KED menargetkan perluasan areal tanam hingga 10 hektare.

Baca Juga:   DPRD PPU Mendorong Peningkatan Fasilitas RS Ratu Aji Putri Botung Agar Pasien Tak Perlu Dirujuk ke Balikpapan

“Sekarang kami sudah mulai dengan 3 hektar, dan akan terus bertambah,” jelas Rasid, Administratur PT KED.

Rasid menilai keberhasilan panen perdana ini merupakan pijakan penting untuk peningkatan produksi ke depan.

Foto: Panen Perdana Jagung yang dilakukan oleh dua anak perusahaan Astra Agro Lestari, PT Karyanusa Ekadaya (KED) dan PT Subur Abadi Plantations (SAP). (Istimewa/MKNN)

Sementara itu, PT SAP menghadapi tantangan berbeda. Administratur M Abdus Syukur menjelaskan bahwa terbatasnya lahan kosong dan datar membuat mereka harus berinovasi.

“Kami manfaatkan sela-sela pohon sawit di lahan miring. Walaupun tidak ideal, tanahnya ternyata subur dan hasilnya cukup baik,” ungkapnya.

Model tanam bertahap diterapkan menyesuaikan kondisi lahan dan usia tanaman. PT SAP sendiri menargetkan ekspansi hingga 5 hektare untuk komoditas jagung ini.

Langkah kolaboratif dan adaptif yang dilakukan kedua perusahaan ini menunjukkan bahwa lahan sawit pun menyimpan potensi diversifikasi pertanian. Di sela-sela pohon kelapa sawit dan kemiringan tanah yang menantang, jagung bisa tumbuh dan dipanen secara optimal.

“Setelah panen ini, kami akan tanam lagi. Harapannya, panen berikutnya bisa lebih baik lagi,” tutup Syukur.

Penulis: Ramlah Effendy
Editor: Robbi Lalat

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER