spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tercepat di Sepaku, Desa Wonosari PPU Resmi Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

NUSANTARA – Pemerintah Desa (Pemdes) Wonosari, Kecamatan Sepaku, menjadi yang tercepat di antara 11 desa di Sepaku yang menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pembentukan Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih. Musdesus berlangsung di aula kantor desa pada Selasa (20/5/2025), dan menghasilkan lima pengurus koperasi yang siap menggerakkan roda ekonomi desa.

Kepala Desa Wonosari, Kasiyono, atau akrab disapa Genok, menyatakan, “Untuk di Sepaku, kami yang duluan menggelar Musdesus ini.” Dalam forum tersebut, lima orang terpilih sebagai pengurus, yakni Rudi Anto sebagai ketua, Imam Khudori sebagai wakil ketua bidang usaha, Ahmad Shaleh sebagai wakil ketua bidang anggota, Anisa Setiawati sekretaris koperasi, dan Darma sebagai bendahara.

Kasiyono menegaskan bahwa proses pemilihan pengurus berlangsung demokratis. Ia juga menepis kekhawatiran adanya benturan usaha dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sudah berjalan di desa tersebut.

“Banyak bidang usaha di Wonosari yang bisa digarap. Saya kira, masing-masing memiliki strategi sendiri dalam mengambil peluang usaha untuk menjalankan programnya,” jelasnya.

Baca Juga:   Hari Sumpah Pemuda ke-96, Pj Bupati PPU Ajak Generasi Muda Berkontribusi

Koperasi Desa Merah Putih merupakan program nasional yang digelorakan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan memperkuat ekonomi desa agar lebih mandiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga mendorong ketahanan pangan, inklusi keuangan, dan penciptaan lapangan kerja di desa.

Musdesus Wonosari dihadiri oleh warga desa, Forkopimdes, ketua RT, BPD, perangkat desa, dan pendamping desa. Sebelumnya, pada Kamis (8/5/2025), Diskukmperindag Penajam Paser Utara menggelar sosialisasi terkait program KopDes Merah Putih di Gor Kecamatan Sepaku dengan hadirnya Kepala Dinas Margono Hadi Sutanto.

Lebih jauh, Kasiyono menjelaskan bahwa KopDes Merah Putih fokus pada ketahanan pangan dengan mengelola bidang pertanian, seperti penjualan alat dan mesin pertanian (alsintan), pemasaran obat dan racun rumput, bahkan potensi hasil produksi pertanian dari warga desa. “Lebih ke arah itu,” terangnya.

Sementara itu, bidang usaha lain yang tidak bersinggungan dengan BUMDes tetap akan dikerjakan koperasi. Sebagai contoh, BUMDes Wonosari saat ini mengelola usaha foodcourt bernama Cafe Tapak Raja di destinasi wisata Goa Tapak Raja.

Baca Juga:   Tenaga Medis PPU Aksi Damai Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law

Penulis: Riski Atmaja
Editor: Robbi Lalat

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER