TENGGARONG – Pemerintah Desa Batuah mengambil langkah strategis dalam mitigasi bencana dengan menggelar forum ilmiah yang membahas kondisi geologi di dua titik rawan longsor, yakni KM 24 dan KM 28. Keduanya merupakan jalur vital bagi konektivitas antardesa dan akses utama transportasi warga.
Dalam forum tersebut, tim akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) memaparkan hasil kajian ilmiah dan observasi lapangan. Kajian tersebut mencakup pemetaan geoteknik wilayah rawan longsor serta solusi teknis dan non-teknis, di antaranya:
- Pemasangan sistem drainase,
- Pembuatan terasering,
- Penanaman vegetasi penahan longsor,
- Edukasi masyarakat soal tanda-tanda awal pergerakan tanah.
Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, mengapresiasi inisiatif Desa Batuah yang melibatkan institusi pendidikan tinggi dalam penanganan persoalan bencana berbasis sains.
“Kami mendukung penuh upaya mitigasi bencana berbasis kajian akademik seperti ini. Hasil pertemuan ini menjadi landasan strategis untuk langkah-langkah ke depan demi keselamatan warga,” ujarnya.
Pemerintah Desa Batuah menyatakan komitmennya untuk segera menindaklanjuti hasil forum bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara dan instansi teknis lainnya.
Dengan inisiatif ini, Desa Batuah menunjukkan keseriusannya membangun sistem mitigasi yang tangguh dan adaptif, sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di masa mendatang. (adv)
Editor: Robbi