spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bukan Sekadar Selebrasi, Hari Kartini Kukar Hadirkan Sosok Fitriati: Dari Desa untuk Dunia

TENGGARONG – Peringatan Hari Kartini ke-146 di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diwarnai dengan semangat baru. Bukan seremoni biasa, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar mengemas momen ini dalam bentuk diskusi inspiratif, Senin (21/4/2025), menghadirkan tokoh perempuan desa yang telah menorehkan prestasi luar biasa: Fitriati, Kepala Desa Perangat Baru.

Berlatar belakang tenaga kesehatan, Fitriati memilih pulang ke kampung halaman. Ia meninggalkan karier mapan di kota untuk mengabdi di desa, memberikan layanan kesehatan secara cuma-cuma. Komitmennya terhadap pengabdian akhirnya menghantarkannya dipercaya menjadi kepala desa.

Di bawah kepemimpinannya, Perangat Baru bukan hanya sehat, tetapi juga dikenal luas melalui produk unggulan Kopi Luwak yang diproses dengan pendekatan pemberdayaan warga. Produk ini bahkan telah menembus pasar nasional dan mengangkat nama desa di panggung dunia.

“Saya tidak pernah bermimpi jadi kepala desa. Tapi saat saya pulang, saya lihat banyak yang bisa diperbaiki. Saya mulai dari yang saya bisa, kesehatan. Dari situ tumbuh semangat untuk membangun lebih banyak,” kata Fitriati dalam forum diskusi.

Baca Juga:   Bupati Kukar: Inovasi Harus Direplikasi, Bukan Hanya Berhenti di Satu Titik

Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, mengapresiasi keberanian Fitriati yang dianggap mewakili semangat Kartini masa kini—perempuan yang memilih bertindak, bukan sekadar berbicara.

“Perjuangan Ibu Fitriati membuktikan bahwa kepemimpinan perempuan bukan hanya milik elite kota. Perempuan desa pun mampu membangun ekonomi, menjaga pendidikan, dan menciptakan perubahan nyata,” ujar Hero.

Diskusi ini menjadi refleksi bahwa semangat Kartini kini bergerak lebih jauh. Bukan hanya tentang kesetaraan, tetapi tentang pengakuan terhadap peran perempuan dalam pembangunan dari level paling dasar: desa.

DP3A Kukar berharap semakin banyak perempuan yang berani mengambil peran—baik sebagai guru, kader kesehatan, pelaku UMKM, atau pemimpin komunitas—karena dari perempuan-perempuan inilah kekuatan desa dan masa depan bangsa dibangun.

“Kita ingin lahir lebih banyak Kartini dari desa. Mereka adalah cahaya kecil yang menerangi jalan besar Indonesia menuju masa depan inklusif dan berdaya saing,” pungkas Hero. (adv)

Editor: Robbi

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER