spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kukar Luncurkan Sekolah Peternakan Rakyat, Siapkan Generasi Peternak Muda yang Mandiri

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) meluncurkan program strategis baru untuk memperkuat ketahanan pangan dari sektor peternakan. Program ini dinamakan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), yang dirancang untuk mencetak generasi baru peternak muda yang modern dan berdaya saing.

Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa SPR menyasar pemuda berusia 19–39 tahun. Program ini berlangsung selama sembilan bulan dengan metode pembinaan intensif dan terpadu, memadukan teori dan praktik langsung di lapangan.

“SPR akan menjadi laboratorium komunitas. Kami ingin anak muda melihat peternakan sebagai profesi masa depan, bukan pekerjaan sisa,” tegas Taufik, Rabu (16/4/2025).

Tidak seperti pelatihan konvensional, SPR bekerja sama dengan Yayasan Karya Bangun Bangsa Indonesia (YKBBI) sebagai mitra pelaksana, serta melibatkan praktisi dan akademisi dari kampus ternama seperti IPB dan UGM. Setiap peserta akan didampingi secara langsung oleh mentor yang berpengalaman di bidang teknis, manajemen kandang, dan pengembangan usaha.

Tahap awal akan dilaksanakan di kawasan Murakaman dan Ulu, dengan jumlah peserta dibatasi maksimal sembilan orang per angkatan agar proses pembinaan berjalan lebih fokus dan intensif.

Baca Juga:   Kecamatan Muara Jawa Siapkan Kantor Camat Terpadu dan Perbaikan Jalan

“Kami tidak sekadar mengajari cara beternak. Kami siapkan mereka jadi pelaku usaha agribisnis yang tangguh dan adaptif,” tambah Taufik.

Program ini juga disiapkan berkelanjutan. Lulusan SPR akan berkesempatan mengikuti pelatihan lanjutan yang diformat seperti jenjang S2 berbasis kewirausahaan peternakan. Selain memperluas jejaring bisnis, lulusan diharapkan mampu membina kelompok peternak baru di wilayah masing-masing.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Pemkab Kukar untuk meregenerasi pelaku usaha peternakan yang selama ini masih didominasi oleh peternak berusia lanjut dan metode tradisional.

“Dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, Kukar harus punya ratusan peternak muda yang siap membawa sektor ini naik kelas,” pungkas Taufik. (adv)

Editor: Robbi

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.