spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gemarikan Jadi Penggerak Gizi dan Ekonomi Warga Kukar

TENGGARONG – Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini tidak lagi sekadar kampanye gizi, tetapi telah berkembang menjadi kekuatan baru dalam penggerak ekonomi kerakyatan. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar mencatat dampak signifikan dari program ini, baik dari sisi kesehatan masyarakat maupun peningkatan kesejahteraan nelayan.

Kepala DKP Kukar, Muslik, menyebut bahwa Gemarikan telah menjadi gerakan lintas sektor yang menyentuh langsung perubahan perilaku masyarakat sekaligus menggerakkan sektor ekonomi lokal.

“Ini bukan lagi soal makan ikan semata. Gemarikan sekarang menyatu dalam kehidupan warga, dari dapur rumah tangga hingga pasar-pasar rakyat,” ujar Muslik.

Program ini dijalankan secara sistematis, mulai dari pelatihan memasak ikan di desa, edukasi gizi di posyandu, hingga aktivasi dapur edukasi di sekolah-sekolah. Saat ini, sekitar 70 persen rumah tangga di Kukar mengandalkan ikan sebagai sumber utama protein hewani.

Dampaknya terasa nyata. Permintaan ikan lokal seperti haruan, patin, dan baung meningkat tajam. Nelayan dan pembudidaya merasakan lonjakan pendapatan, pasar tradisional kembali bergeliat, dan pelaku UMKM olahan ikan bermunculan.

Baca Juga:   Gula Aren Jadi Komoditas Unggulan, Sebulu Modern Dorong Ekonomi Desa

“Saat konsumsi ikan lokal naik, seluruh rantai ekonomi perikanan ikut bergerak. Inilah bukti ekonomi kerakyatan bisa tumbuh dari kebiasaan konsumsi yang tepat,” jelas Muslik.

Lebih jauh, Gemarikan juga dipandang sebagai program strategis penunjang penurunan angka stunting dan penguatan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal. Muslik menyebut bahwa isu gizi dan ekonomi harus dijawab secara simultan, dan ikan menjadi jembatan di antara keduanya.

Ke depan, DKP Kukar akan mengembangkan Gemarikan secara lebih inovatif. Teknologi digital akan mulai diintegrasikan dalam penyuluhan dan distribusi informasi, sambil membangun kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha, lembaga pendidikan, dan media.

“Kami ingin menjadikan Gemarikan sebagai bagian dari budaya masyarakat Kukar. Kalau masyarakat sehat dan nelayan sejahtera, maka masa depan Kukar akan jauh lebih kuat,” pungkasnya. (adv)

Editor: Robbi

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.