spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Loh Sumber Kembangkan Keripik Tempe, Siap Tembus Pasar Nasional dan Ekspor

TENGGARONG – Desa Loh Sumber di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, makin dikenal sebagai sentra utama pengrajin tempe. Berdasarkan data dari pemerintah desa, sekitar 80 persen pengrajin tempe di Loa Kulu berasal dari desa ini. Tempe hasil produksi warga bahkan telah dipasarkan ke berbagai kota besar seperti Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, dan kawasan lokal di sekitar Kukar.

Namun, pengembangan produk olahan tidak berhenti pada tempe mentah. Pemerintah Desa Loh Sumber bersama Tim Penggerak PKK desa mengambil langkah inovatif dengan mengolah tempe menjadi keripik tempe. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal dan memperluas jangkauan pasar bagi pengrajin tempe.

“Kami bersama tim penggerak PKK mencoba membuat terobosan melalui pengembangan keripik tempe. Alhamdulillah, kami juga didukung oleh PT MHU dalam proses pengembangan dan pemasarannya,” ujar Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno.

Dukungan PT Multi Harapan Utama (MHU) terhadap pengembangan keripik tempe ini tidak hanya sebatas pemasaran lokal. Sukirno menyebutkan bahwa produk keripik tempe Desa Loh Sumber kini telah menjangkau pasar Jakarta dan tengah dipersiapkan untuk masuk ke pasar ekspor. Rencananya, pada 20 April 2025, pihak manajemen pusat PT MHU akan datang ke Loh Sumber untuk memberikan edukasi lanjutan terkait peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk.

Baca Juga:   Rp 216 Miliar Digelontorkan, Kukar Perkuat Ketahanan Pertanian dan Peternakan 2025

Meski peluang pasar terbuka luas, Sukirno mengakui bahwa masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Beberapa hal yang sedang diproses antara lain pengurusan sertifikasi halal, Nomor Induk Berusaha (NIB), dan penyempurnaan kemasan produk. Saat ini, sudah tersedia dua jenis kemasan keripik tempe yang mulai diproduksi untuk uji pasar.

Langkah strategis juga dilakukan dengan memperluas jaringan distribusi di tingkat lokal. Desa Loh Sumber tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah minimarket dan warung di Loa Kulu, Samarinda, dan kawasan Kutai Kartanegara lainnya.

“Tujuan kami sederhana: agar produk keripik tempe bisa dikenal lebih luas dan memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat. Kami ingin produk ini menjadi ikon desa dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan warga,” tutup Sukirno optimis. (ADV)

Editor: Robbi

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.