PPU – Warga Kelurahan Sungai Parit akhirnya menemui langsung Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, untuk menuntut kejelasan terkait masalah air bersih yang tak kunjung rampung. Sebelumnya, warga sempat melakukan aksi gembok saluran pipa utama yang mengaliri air ke Rumah Jabatan Bupati PPU sebagai bentuk protes atas kondisi mereka yang telah bertahun-tahun kekurangan air bersih.
Nasrun, salah satu perwakilan warga, mengatakan permasalahan air di Sungai Parit sudah berlangsung lama. Permasalahan ini dimulai saat sambungan rumah oleh Perumdam Danum Taka di Kelurahan Nipah-Nipah telah mulai dilakukan hingga saat ini. Tetapi hingga kini warga masih kesulitan mendapatkan aliran air bersih.
“Yang paling unik itu, pemasangan pipa-pipa induk sering kali dilakukan setiap beberapa tahun sekali, namun tidak ada realisasi ke masyarakat, ini yang menjadi pertanyaan, mengapa airnya tidak pernah sampai ke warga,” jelasnya, Kamis (6/3/2025).
Sehingga, aksi penggembokan saluran air di rumah jabatan merupakan puncak dari protes warga. Ia mengatakan warga akhirnya mendapat gambaran bahwa sebenarnya air bersih tersebut bisa dialiri ke pemukimannya.
“Kalau saya pribadi sebagai pemuda yang bergerak, mendukung bagaimana agar daerah (Sungai Parit) yang statis bisa menjadi dinamis. Sehingga banyak faktor yang bisa kita buka dan kembangkan, sehingga terjadi peningkatan pola masyarakat dapat tumbuh dan berkembang di berbagai sektor, baik itu ekonomi, sosial dan budaya,” paparnya.
Nasrun mengatakan pihaknya terus bergerak dikarenakan memiliki mimpi besar untuk mengembangkan kawasan di Sungai Parit. Terlebih menurutnya, beberapa pelayanan dasar seperti penerangan dan jaringan internet telah sampai ke daerah mereka.
“Banyak sektor yang bisa kami bangun di Sungai Parit. Sekarang, sudah mulai ada penitipan anak bagi pegawai, usaha rental alat musik dan mungkin akan ada kawasan rumah sewa, dan apotek. Bahkan kami juga punya rencana untuk mengarahkan Sungai Parit menjadi sentra ikan, maka perlu sekali air bersih,” paparnya.
Hal inilah yang mendasari warga terus melakukan gerakan, terlebih yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Ia juga memahami bahwa kawasan Sungai Parit sangat potensial untuk dikembangkan, dikarenakan kawasan ini sangat dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten PPU.
“Kawasan ini juga sangat dekat dengan fasilitas umum, apalagi kawasan ini juga sebagai penghubung menuju ke Tanjung, Sesumpu, Palampang, Nenang dan Nipah-Nipah. Maka, kami sangat berharap kawasan Sungai Parit memiliki nilai lebih ke depannya,” terangnya.
Setelah aksi penggembokan tersebut, beberapa warga melakukan pertemuan dengan Bupati PPU, Mudyat Noor. Pertemuan ini dihadiri berbagai pihak yang terlibat, yaitu Perumdam Danum Taka, Asisten 1 Pemkab PPU, Nicko Herlambang dan Plt Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sodikin.
Nasrun menjelaskan hasil pertemuan tersebut, Bupati PPU menugaskan berbagai pihak terkait untuk segera menindaklanjuti terkait dengan permasalahan ini. Ia juga menjelaskan Dinas PUPR akan melakukan pengecekan kualitas pipa yang tertanam di daerah Sungai Parit.
“Jika kondisi pipanya layak, maka akan dibuka pipa kapiler oleh pihak Perumdam Danum Taka. Namun, jika belum nantinya akan dipikirkan bagaimana agar adanya pipa yang akan siap menjadi pipa kapiler yang akan disambungkan ke rumah-rumah warga,” tutupnya.
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Nicha R