PPU – Menghadapi tingginya intensitas hujan dalam beberapa minggu ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) semakin gencar memetakan wilayah rawan bencana. Fokus utama saat ini adalah antisipasi banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan.
Ketua Pelaksana BPBD PPU, Sukadi Kuncoro, menegaskan bahwa beberapa wilayah di PPU masih tergolong zona rawan bencana. Terutama di Kecamatan Babulu, Kecamatan Penajam, dan Kecamatan Sepaku.
“Curah hujan yang tinggi telah menyebabkan banjir di beberapa titik, terutama di daerah yang berdekatan dengan sungai dan terdampak pasang surut (pasut) air laut. Banjir ini juga berpotensi memicu tanah longsor,” ujarnya, Sabtu, (8/2/2025).
Sebagai langkah pencegahan dan respons cepat, BPBD PPU telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Reaksi Cepat yang siaga 24 jam penuh. Setiap kondisi darurat dapat dilaporkan melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), yang bekerja dalam sistem shift dengan dua personel bertugas setiap delapan jam.
Tak hanya itu, BPBD juga telah menyiapkan peralatan evakuasi. Termasuk dua perahu penyelamat di wilayah rawan banjir seperti Kelurahan Sepaku. Hal ini sangat penting mengingat jarak Sepaku ke pusat Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai 15–20 kilometer dan aksesnya cukup terbatas.
“Kami sudah menyiapkan dua perahu evakuasi, satu berukuran besar dan satu kecil, di Kelurahan Sepaku. Ini memungkinkan relawan seperti Babinsa dan Kamtibmas bergerak lebih cepat sebelum tim BPBD tiba di lokasi,” jelas Kuncoro.
Lebih lanjut, ia mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada, terutama selama musim hujan yang masih berlangsung. Ia juga menegaskan pentingnya pelaporan dini melalui kanal resmi BPBD, agar tindakan penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
“Dengan kesiapsiagaan yang terus ditingkatkan, BPBD PPU berharap dapat meminimalisir dampak bencana dan melindungi warga dari ancaman cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi,” pungkasnya. (SBK)