spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bangun Masa Depan Hijau, PPU Tiru Keberhasilan Gunungkidul dalam Menghijaukan Lahan Kritis

PPU – Dalam upaya memperkuat pembangunan daerah yang berkelanjutan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengambil langkah maju. Dengan mempelajari keberhasilan daerah lain dalam menghijaukan lahan kritis dan mengembangkan konsep pembangunan berwawasan lingkungan.

Kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan perubahan signifikan ini. Salah satu langkah pentingnya ialah dengan mempelajari keberhasilan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dalam menghijaukan lahan kritis dan menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan.

Pada 3-4 Januari 2023, Pj Bupati PPU, Zainal Arifin, bersama rombongan dari dinas terkait, melakukan kunjungan studi ke Gunungkidul. Tepatnya ke kawasan wisata Wunung Giri Sela Kandha dan Banyumanik Research Center (BRC).

Di sana, Zainal Arifin mengungkapkan, kawasan yang semula berupa lahan kritis dengan topografi berbukit dan curah hujan terbatas. Kini telah berubah menjadi kawasan yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kawasan ini sebelumnya sangat tertinggal dengan kendala besar, seperti keterbatasan kepemilikan lahan, minimnya pupuk, dan kekurangan air. Namun berkat kerja sama dengan Banyumanik Research Center (PT Lintang Jati Kencana) dan masyarakat, lahan gersang ini berhasil dihijaukan dalam waktu sekitar tujuh tahun,” katanya.

Baca Juga:   Misi Keliling Indonesia, Skuteris Timika Mampir ke PPU

Zainal menyatakan bahwa keberhasilan Gunungkidul dalam menghijaukan lahan kritis ini menjadi inspirasi besar bagi PPU. Ia mengapresiasi penerapan pertanian tumpangsari, seperti menanam kacang tanah dan singkong di antara pohon jati, yang dipadukan dengan tanaman buah-buahan dan tanaman obat di lahan agroforestri.

“Kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan perubahan yang signifikan,” tambahnya.

Meskipun menghadapi tantangan besar, Zainal menegaskan bahwa kolaborasi ini akan menjadi kunci untuk meningkatkan ketahanan dan konservasi lingkungan di PPU. Terutama dalam menghadapi masalah air.

Menurutnya, untuk mewujudkan keberhasilan seperti Gunungkidul, penting bagi PPU untuk mengembangkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sumber daya alam, terutama air. Ia juga menyampaikan perhatian terhadap kondisi pertanian di Kabupaten PPU yang masih terbatas, dengan pola pertanian monokultur dan kurangnya sistem irigasi yang memadai.

Dengan meneladani keberhasilan Gunungkidul, Zainal berharap PPU dapat mengembangkan konsep ketahanan dan konservasi yang serupa. Serta dapat memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak untuk mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan produktif.

Baca Juga:   Pedagang Pasar Riko Resmi Direlokasi, Pj Bupati PPU; Mari Kita Jaga Bersama Fasilitas Ini

“Pertanian yang lebih berkelanjutan harus menjadi prioritas, dan saya yakin dengan belajar dari daerah lain yang sudah berhasil, PPU dapat mengatasi tantangan ini,” pungkasnya. (*SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER