PPU – Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Penajam Paser Utara (PPU), Tohar, menghadiri Upstream Oil and Gas Executive Meeting Wilayah Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) 2024 di Yogyakarta Marriott Hotel, Rabu (3/12/2024). Pertemuan ini digelar oleh SKK Migas Perwakilan Kalsul bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), kepala daerah, dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dari berbagai wilayah.
Kegiatan dua hari yang berlangsung pada 4-5 Desember ini mengusung tema “Sinergi Pemerintah dan Pelaku Sektor Hulu Migas untuk Mendukung Kebijakan Swasembada Pangan dan Energi.” Pemrov Kalimantan Timur (Kaltim), serta perwakilan dari Pemkot Samarinda, Pemkab Kutai Kartanegara, Pemkot Balikpapan, Pemkab PPU, Pemkab Kutai Timur (Kutim), dan Pemkab Paser turut hadir.
Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas, Nizhar Marizi, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan sektor hulu migas. “Industri hulu migas tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan pemerintah daerah. Sinergi yang harmonis akan mendorong pembangunan daerah secara berkelanjutan,” ujarnya.
Potensi besar wilayah Kalsul juga terlihat dari beberapa blok eksplorasi, seperti WK East Ganal dengan target produksi 152 MMSCFD pada 2028 dan WK North Ganal dengan potensi hingga 363 MMSCFD pada 2029. Nizhar juga menyinggung pengembangan proyek laut dalam IDD yang diharapkan memiliki cadangan strategis di masa depan.
Pertemuan tahunan ini bertujuan menyelaraskan visi dan misi SKK Migas dengan pemerintah daerah, memberikan pembaruan informasi terkait pengelolaan hulu migas, serta membuka peluang sinergi untuk mendukung pembangunan energi yang berkelanjutan.
Nizhar menyebutkan bahwa pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam menarik investor ke wilayahnya, terutama dengan jaminan pasokan energi yang andal. Ia menambahkan, pemanfaatan gas di wilayah Kalsul saat ini mendukung kebutuhan domestik seperti industri pupuk, petrokimia, kelistrikan, jaringan gas rumah tangga, hingga proyek besar seperti RDMP Kilang Pertamina Balikpapan.
Selain itu, gas bumi dinilai strategis sebagai sumber energi transisi untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). “Gas bumi mendukung ketahanan energi, penguatan industri dalam negeri, hilirisasi, dan transisi energi,” tutupnya. (ADV/*SBK)