PPU – Peringatan Hari Disabilitas Internasional di PPU tahun ini menjadi pengingat pentingnya akses pendidikan yang inklusif bagi semua anak, termasuk anak-anak disabilitas, Selasa (3/12/2024). Momentum ini menguatkan komitmen Pemkab PPU untuk menjadi daerah yang ramah bagi semua.
Pj Bupati PPU, Zainal Arifin menyampaikan pesan penuh motivasi dan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung hak anak disabilitas. Yakni setiap anak mendapatkan hak yang setara untuk menjalani hidup penuh arti.
“Selamat Hari Disabilitas Internasional! Kekhususan yang dimiliki setiap anak adalah anugerah yang harus kita syukuri. Sebagai masyarakat, kita wajib mendukung mereka agar mendapatkan pendidikan dan kesempatan yang layak,” ujarnya.
Pemkab PPU secara khusus mengundang para penyandang disabilitas ke Kantor Bupati PPU. Kegiatan ini tentu berlangsung menghadirkan kebahagiaan bagi anak-anak berkebutuhan khsusu tersebut.
Acara ini juga diwarnai dengan interaksi penuh keceriaan antara Zainal dan anak-anak. Ia mengajak mereka tersenyum dan menikmati momen kebahagiaan. “Mana senyumnya? Ayo, kita semua bahagia hari ini! Semoga semua yang kita lakukan menjadi pahala bagi kita semua,” ucapnya.
Di balik suasana hangat itu, peringatan Hari Disabilitas Internasional di PPU juga mengusung pesan penting, menciptakan lingkungan yang inklusif adalah tanggung jawab bersama. Masyarakat diajak untuk lebih peka terhadap kebutuhan anak-anak disabilitas dan bersama-sama menciptakan solidaritas yang kokoh.
“Keberagaman adalah kekuatan. Apa yang kita lakukan hari ini adalah langkah kecil untuk membangun masyarakat yang inklusif dan penuh kasih,” tutur Zainal.
Lebih lanjut, Zainal dalam kesempatan ini juga menyoroti peran pendidikan dalam memberdayakan anak-anak disabilitas. Ia menyampaikan apresiasi kepada orang tua yang terus mendampingi anak-anak mereka dengan penuh cinta. Ia menilai peran orang tua sangat penting dalam membentuk semangat anak-anak untuk terus belajar dan berjuang.
“Mereka tidak hanya membutuhkan kasih sayang, tetapi juga kesempatan untuk belajar dan berkembang. Pendidikan yang sesuai dengan kekhususan mereka adalah kunci. Tugas kita adalah memastikan hal itu terwujud,” pungkasnya. (*SBK)