PPU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) menerima kunjungan dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) PPU, Kamis (21/11/2024). Untuk membahas penyusunan peta sistem peringatan dini kerawanan pangan dan gizi (SKPG) di wilayah PPU.
Kepala Pelaksana BPBD PPU, Sukadi Kuncoro, menjelaskan pentingnya penyusunan SKPG untuk mengetahui tingkat ketersediaan pangan dan memetakan daerah-daerah rawan pangan dan gizi sesuai dengan tingkat kerawanannya. Menurutnya, langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mencegah bencana sosial terkait pangan.
“Tingkat kerawanan pangan dan gizi ini memang seharusnya dilakukan, apalagi dengan membuat sistem serta memetakan daerah-daerah rawan yang sangat perlu perhatian,” ujarnya.
Kuncoro juga menegaskan bahwa kerawanan pangan dan gizi harus dilihat sebagai salah satu bencana yang perlu diatasi secara kolektif oleh seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
“Hadirnya ketahanan pangan, pastinya juga kami akan membantu dan membuat sistem pemetaannya tersebut, guna mempermudah identifikasi lokasi-lokasi yang dianggap rawan masalah pangan dan gizi,” tambahnya.
Sebagai langkah konkrit, BPBD PPU bersama DisKetapang PPU akan segera memasang plang peringatan di sejumlah daerah yang dianggap rawan kerawanan pangan dan gizi.
“Kami akan bersama-sama melakukan peringatan tersebut dengan memasang plang di setiap daerah yang dianggap rawan pangan dan gizi,” pungkas Kuncoro. (ADV/NRD)