PPU – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan pentingnya langkah-langkah konservasi lingkungan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Salah satu tugas utama yang diminta untuk dilakukan ialah, melakukan konservasi dan perbaikan di lingkungan eks tambang yang ada di Benuo Taka.
Hal ini disampaikan saat peresmian bengkel konversi listrik yang diadakan di PPU pada Senin (11/11/2024) kemarin. Ia menyampaikan bahwa menjaga keberlanjutan lingkungan merupakan tantangan besar yang harus dihadapi secara bersama-sama.
Menurutnya, salah satu fokus utama adalah konversi energi, terutama dari energi fosil ke energi terbarukan, yang kini mulai diterapkan di beberapa sektor di Kaltim. “Kami mengapresiasi langkah besar yang sudah dimulai, dan kami berharap ini terus berkembang sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil,” ujarnya.
Tak hanya itu, Akmal juga menyoroti program rehabilitasi lahan bekas tambang di PPU. Di PPU, terdapat sekitar 168 titik bekas tambang yang perlu diperhatikan, dan upaya rehabilitasi telah dimulai dengan penanaman berbagai jenis tanaman, termasuk jeruk, sebagai pilot project. “Kami tidak hanya membicarakan masalahnya, tapi berfokus pada solusi konkret,” tegasnya.
Dia juga menambahkan bahwa PPU harus terus bergerak maju dalam hal konversi tambang menjadi lahan produktif. Program ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola lahan bekas tambang secara berkelanjutan.
“Kami ingin menanam pohon di semua lokasi bekas tambang, tidak hanya yang terlihat indah,” ujar Akmal.
Ia membocorkan, di wilayah PPU juga terdapat beberapa lahan eks tambang yang perlu ditindaklanjuti. Disebutkan, di PPU ada 16 titik lahan eks tambang yang tersebar di beberapa kecamatan yang ada.
Ia juga berharap kolaborasi lebih banyak pihak untuk mendukung upaya ini. Selain itu, Akmal meminta agar langkah-langkah positif ini bisa melibatkan lebih banyak pelaku industri, termasuk pelatihan bagi para pelaku industri di Balai Latihan Kerja (BLK).
Dengan komitmen yang kuat, Akmal berharap bahwa langkah-langkah seperti ini akan memberikan dampak positif tidak hanya untuk PPU, tetapi juga untuk Kaltim dan Indonesia secara keseluruhan.
“Kita ingin lebih banyak pabrik yang terlibat dalam transisi ini, demi masa depan yang lebih bersih dan hijau,” tutup Akmal. (ADV/DiskominfoPPU/SBK)