PPU – Kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) beberapa waktu lalu menggelar debat publik kedua di Jakarta. Dalam debat tersebut, kedua paslon saling adu gagasan dan serangan.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Isran-Hadi, kerap kali menyerang terkait kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang melibatkan adik dari calon Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, yaitu Abdul Ghafur Mas’ud. Ghafur pernah menjabat sebagai Bupati Penajam Paser Utara (PPU) periode 2019-2022.
Menanggapi serangan tersebut, Rudy menyatakan tidak terpengaruh dan memilih fokus pada gagasan dan ide untuk Kalimantan Timur.
“Kita tidak boleh main-main dan harus serius dengan Kaltim,” tegasnya.
Menurut Rudy, Kaltim merupakan etalase Indonesia, cerminan wajah negara ini. Maka, penyusunan program pembangunan harus dilakukan dengan penuh keseriusan.
“Kalau berbicara program, kita harus punya visi dan misi yang jelas, agar arah pembangunan ini terarah. Pemimpin harus memiliki tujuan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan serius membangun aplikasi Satu Akses untuk Kaltim (Sakti). Rudy menilai bahwa serangan tersebut tidak berpengaruh, karena kasus yang disinggung merupakan persoalan pribadi. “Pemimpin itu tidak antikritik, tapi kami siap bekerja untuk Kaltim,” tandasnya.
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Nicha R