PPU – Hujan lebat yang terus mengguyur wilayah Penajam Paser Utara (PPU) dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di Desa Rintik, Kecamatan Babulu, khususnya di RT 01, 02, dan 03. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Timur telah mengeluarkan peringatan terkait intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut.
Laporan banjir diterima oleh petugas siaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU pada pukul 16.06 WITA. Tak lama setelah itu, tim BPBD bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi untuk membantu warga terdampak dan melakukan penanganan.
Kepala Pelaksana BPBD PPU, Sukadi Kuncoro, menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi menyebabkan luapan air dari sungai dan saluran drainase hingga menggenangi jalan serta permukiman warga. Ia menyebutkan bahwa banjir ini berdampak pada 9 Kepala Keluarga (KK) dengan total 41 jiwa di Desa Rintik.
“Banjir ini terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi. Data yang kami terima menunjukkan sebanyak 9 KK dan 41 jiwa terdampak oleh banjir ini,” ujar Kuncoro, Minggu (3/11/2024).
Ia melanjutkan bahwa ketinggian air di permukiman warga bervariasi, mencapai 70 hingga 80 cm di halaman rumah dan sekitar 20 hingga 30 cm di dalam rumah.
“Kondisi banjir cukup parah, air tidak hanya menggenangi halaman rumah tetapi juga masuk ke dalam rumah dengan ketinggian sekitar 20 hingga 30 cm,” terangnya.
BPBD PPU mengimbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem yang disertai angin, petir, dan kilat.
“Kami terus mengingatkan masyarakat untuk berjaga-jaga, mengingat cuaca di wilayah PPU masih sangat berisiko dengan hujan lebat yang disertai petir dan kilat,” tutup Kuncoro.(ADV/NRD)