PPU – Penggunaan aplikasi MyPertamina sebagai verifikasi untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menyebabkan antrean panjang di beberapa lokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Salah satu titik yang terdampak adalah Kecamatan Babulu, khususnya di Pom Bensin Babulu.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU, Sujiati, menyatakan bahwa antrean tersebut perlu diperhatikan dengan serius. Menurutnya, kondisi ini dapat menghambat kegiatan ekonomi masyarakat jika terus berlanjut.
“Antrean Pertalite di Babulu ini cukup mengkhawatirkan. Hal ini sedikit banyak menghambat kegiatan ekonomi masyarakat,” ujarnya, Senin (28/10/2024).
Sujiati mengaku belum mengetahui penyebab pasti dari antrean tersebut. Ia menilai bahwa permasalahan distribusi BBM ini telah lama menjadi kendala yang belum terselesaikan oleh pihak Pertamina.
“Kami sudah memanggil Pertamina untuk membahas hal ini, tetapi sampai sekarang belum ada solusi yang memadai,” tegasnya.
Politisi Partai Gerindra ini juga mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu ia menyoroti masalah subsidi BBM untuk petani, yang hingga saat ini belum terealisasi.
“Saya tidak mengerti bagaimana Pertamina menangani hal ini. Sangat disayangkan jika kebijakan ini justru merugikan masyarakat. Saya bertanya-tanya, mengapa provinsi lain bisa mengelola ini dengan baik, sementara di sini tidak,” tutupnya. (ADV/NAH)