PPU – Konservasi adalah upaya untuk menjaga dan melestarikan sumber daya alam dan lingkungan agar tetap berkelanjutan. Dalam konteks yang lebih luas, konservasi mencakup segala tindakan yang dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati, melindungi ekosistem, mencegah kerusakan lingkungan, dan memastikan pemanfaatan sumber daya secara bertanggung jawab.
Di Indonesia sendiri, konservasi merupakan salah satu langkah penting untuk menjaga kekayaan alam yang melimpah, termasuk keanekaragaman hayati dan ekosistem unik yang tersebar di seluruh wilayah nusantara termasuk sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Salah satu perusahaan kelapa sawit Astra Agro Grup yakni PT Sukses Tani Nusasubur (STN), terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Khususnya melalui pengelolaan areal konservasi yang menjadi salah satu fokus utama perusahaan. Letaknya berkisar 2 jam dari Kawasan Ibukota Negara (IKN).
“Kami berkomitmen penuh dalam menjaga areal konservasi. Salah satu bukti nyata dari komitmen ini adalah dengan adanya Asisten Konservasi yang bertugas khusus untuk memastikan areal ini terjaga dengan baik,” kata Victor Aybund, Administratur PT STN.
Victor Aybund, menegaskan bahwa komitmen terhadap konservasi adalah bagian penting dari visi keberlanjutan (sustainability) perusahaan. Menyadari pentingnya areal konservasi sebagai bagian dari visi keberlanjutan perusahaan, terutama di era yang semakin menuntut kepedulian terhadap lingkungan dan karbon.
Hingga saat ini, PT STN telah mengelola lahan untuk usaha perkebunan yang sebagian dialokasikan untuk areal konservasi. Bahkan, pengalokasian lahan untuk areal konservasi tersebut termasuk salah satu yang terluas di Kalimantan Timur.
PT STN memang berupaya mewujudkan operasional perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. PT STN juga telah mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), yang menunjukkan bahwa operasional perusahaan telah sesuai dengan standar keberlanjutan yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Kami sudah tersertifikasi ISPO, jadi dari sisi keberlanjutan, kami siap mendukung program pemerintah dalam menjaga lingkungan,” lanjut Victor.
Salah satu bagian penting dari areal konservasi PT STN misalnya Goa Tolu Liang. Sebuah kawasan yang memiliki nilai sejarah dan keanekaragaman alam. Goa Tolu Liang menjadi salah satu daya tarik utama PT STN karena menyimpan banyak stalaktit maupun stalakmit yang masih aktif hingga saat ini dan peruntukannya sebagai sarana edukasi maupun penelitian. Termasuk formasi batu karang yang menandakan bahwa daerah tersebut dulunya merupakan lautan.
“Kami bangga bisa menjaga kawasan seperti Goa Tolu Liang. Ini adalah bagian penting dari upaya kami untuk melestarikan keanekaragaman alam dan sejarah terbentuknya,” jelasnya.
Victor juga menekankan bahwa komitmen PT STN mendapat dukungan penuh dari pihak pemerintah. Bentuk dukungan ini diwujudkan dalam berbagai kunjungan serta upaya untuk mengusulkan PT STN dalam berbagai penghargaan terkait konservasi.
PT STN saat ini tengah diusulkan untuk mendapatkan penghargaan terkait konservasi oleh Dinas Pertanian (Distan) Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Mengingat areal konservasi PT STN merupakan yang terbesar di Kalimantan Timur serta pemantauan dan pengelolaan yang terus dilakukan, hal ini semakin memperkuat posisi PT STN sebagai perusahaan yang berkomitmen dalam menjaga lingkungan.
Victor juga menekankan bahwa budidaya kelapa sawit secara bertanggung jawab sangat penting untuk dilakukan, oleh sebab itu PT STN selalu berupaya menjaga keseimbangan antara kepentingan masyarakat, lingkungan hidup, profitabilitas ekonomi yang berkelanjutan, kemitraan dan perdamaian sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“Kami menyadari bahwa keberlanjutan merupakan komitmen penting yang harus diimplementasikan agar perusahaan mampu menjawab tantangan bisnis dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Hal ini juga sejalan dengan strategi perusahaan melalui Astra Agro Sustainability Aspirations 2030, yang terdiri dari Triple-P Roadmap Strategy yakni Portfolio, People, dan Public Contribution yang meliputi empat pilar yakni kesehatan, lingkungan, pendidikan dan juga ekonomi. (SBK)