spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mudyat-Win Pastikan Permasalahan Air Bersih Masyarakat Pesisir PPU dapat Teratasi

PPU – Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati PPU, Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin terus menggelar sosialisasi ke warga di Penajam Paser Utara (PPU). Selain ingin lebih dekat dengan masyarakat Benuo Taka, sekaligus memastikan kebutuhan masyarakat ke depannya bisa terpenuhi.

Seperti yang dilakukan pada pekan lalu. Keduanya bersilaturahmi dengan warga pesisir di tiga kelurahan. Yakni Kelurahan Jenebora, Gersik, dan Pantai Lango, yang masih dalam lingkup administrasi Kecamatan Penajam, PPU.

“Kami ada kegiatan silaturahmi di Jenebora, Gersik, dan Pantai Lango. Intinya Mudyat-Win menjalin silaturahmi dengan masyarakat, mendapat sambutan hangat dari masyarakat,” Penasihat Barisan Relawan Mudyat Risa Fahrizal.

Ia menjelaskan, pertemuan dengan tokoh masyarakat dari tiga kelurahan tersebut berlangsung penuh keakraban. Masyarakat juga lebih terbuka menyampaikan keluh-kesahnya, mengenai persoalan aktual yang dihadapi warga.

“Mudyat-Win juga menyampaikan tujuannya untuk mengikuti kontestasi Pilkada PPU,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya mendengarkan semua aspirasi warga, baik dari Jenebora, Gersik maupun aspirasi warga Pantai Lango. Ada dua hal penting yang kami dapatkan dari Jenebora, Gersik, dan Pantai Lango. Pertama terkait persoalan bank tanah, dan kedua terkait persoalan ketersediaan air bersih.

Baca Juga:   Sinergitas Media Kaltim dan Dandim 0913/PPU: Penguatan Informasi dan Keamanan di Tengah Pembangunan IKN

Dalam hal ini, ia menyampaikan bank tanah merupakan kebijakan nasional demi memuluskan proses pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN). “Bagi Bang Mudyat, prinsipnya adalah jangan sampai pemindahan IKN menyusahkan masyarakat,” tegasnya.

Risa menyampaikan, Mudyat-Win telah menyatakan dukungannya kepada warga setempat untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak warga. Pun, Mudyat-Win telah merumuskan beberapa langkah yang akan ditempuh untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat terkait kepemilikan lahan yang terdampak dari pembangunan IKN.

“Kalau diberi amanah, maka Bang Mudyat akan mencoba berkomunikasi terkait hak-hak masyarakat. Baik itu secara legal formal supaya masyarakat benar-benar mendapatkan apa yang menjadi haknya,” urainya.

Selain itu, tim juga merespons minimnya akses ketersediaan air bersih di tiga kelurahan tersebut. Untuk menyediakan itu, perlu membangun terlebih dulu infrastrukturnya. Termasuk kemungkinan bekerja sama dengan Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat.

“Bang Mudyat siap berkontrak politik dengan masyarakat setempat untuk Pilkada PPU 2024. Minimal kita akan berupaya membuka akses jalur air bersih ke sana,” ungkapnya.

Ia berharap, langkah Mudyat-Waris dalam setiap kesempatan silaturahmi dengan seluruh warga Benuo Taka –julukan PPU, menjadi langkah nyata mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran warga PPU.

Baca Juga:   Nakhoda Baru KONI PPU, Pembinaan Wajib Mulai Usia Dini

Maka Mudyat-Waris berharap dukungan untuk memimpin daerah demi kemajuan pembangunan PPU. “Kami ingin mendengarkan aspirasi masyarakat yang nantinya, ketika mendapat amanah memimpin daerah, maka itulah yang akan kami perjuangkan,” pungkasnya. (*SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER