PPU – Jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan tahun 2023 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih terbilang tinggi. Meski demikian bisa diartikan bahwa kesadaran masyarakat untuk melaporkan mulai tumbuh.
Kasus kekerasan perempuan dan anak yang semakin banyak bukan menjadi kabar buruk. Pasalnya semakin banyak kasus yang dilaporkan akan mempermudah penanganan. Penanganan dilakukan mulai dari pendampingan hingga penanganan psikologi sampai ke kesehatan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten PPU, Chairur Rozikin mengungkapkan pentingnya laporan terkait hal tersebut dari masyarakat. Hal ini agar lembaga terkait dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.
“Artinya itu semakin sadar bahwa pentingnya melapor karena melapor kita akan menanganinya. Pendampingan baik itu psikologi, pendampingan kepolisian, pendampingan kejaksaan dan ke pengadilan hingga kesehatan dan pendidikan dan sebagainya,” ungkapnya.
Kesadaran masyarakat baik yang menjadi korban atau bukan juga berkat upaya pihaknya. Tak jarang pihaknya selalu melakukan sosialisasi hingga turun ke sekolah-sekolah. Mulai sosialisasi tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga tindakan bullying di sekolah.
Jumlah kasus yang disebutkan, hampir menyebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dan di Kecamatan Penajam patut menjadi prioritas dalam sosialisasi dan pencegahan.
“Karena kita sering melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah, sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan ada bullying,” tutup Chairur. (ADV/*SBK)