PENAJAM PASER UTARA – Turnamen olahraga futsal yang diselenggarakan Orang Muda Katolik (OMK) Santa Theresia Balikpapan, selama dua hari, pada 3-4 Agustus 2024, di Auditorium STT Migas Balikpapan, menyisakan kekecewaan bagi OMK Santa Maria dari Fatima, Penajam Paser Utara.
Kekecewaan yang dirasakan OMK Penajam FC, klub bentukan OMK asal Penajam itu, setelah didiskualifikasi oleh panitia penyelenggara, akibat kesalahan panitia dalam menyusun bagan pertandingan. Kekecewaan ini membuat para pendukung OMK Penajam FC menjadi marah.
Pemain OMK Penajam FC, Mechael Jordan menyebut, pihaknya didiskualifikasi lantaran dianggap tidak dapat memenuhi pertandingan yang sudah dijadwalkan oleh panitia. Padahal sebelumnya, salah satu panitia sudah menginformasikan, bahwa pertandingan kembali dimulai keesokan harinya.
“Kami didiskualifikasi secara sepihak. Padahal kami pada hari pertama sudah menunggu lama untuk lanjut pertandingan menuju delapan besar. Sebelumnya, kami menang 5-1 melawan PKKB FC,” katanya.
Diskualifikasi itu terjadi, setelah OMK Penajam FC pulang untuk persiapan pertandingan selanjutnya di esok hari. Sebelumnya, salah satu tim yang lolos 8 besar ini juga sudah mengonfirmasi waktu pertandingan kepada panitia dan dinyatakan pertandingan kembali digelar keesokan harinya.
Namun, sesaat para pemain sudah tidak berada di Auditorium STT Migas Balikpapan, panitia menganulir bagan pertandingan dan menentukan OMK Penajam FC tetap bertanding dihari yang sama. Akibatnya, dengan ketidakhadiran para pemain, penyelenggara mendiskualifikasi OMK Penajam FC.
“Ini yang menjadikan keanehan, sehingga kami cukup dirugikan. Mereka bahkan menawarkan uang senilai Rp 5 juta sebagai pengganti permohonan maaf. Keputusan itu mereka sebut mutlak, sehingga membuat pendukung kami menjadi marah,” ungkapnya.
Kemarahan para pendukung, turut dilontarkan dengan mendatangi lokasi kegiatan. Tirto, salah satu perwakilan OMK Penajam, menuntut panitia untuk tidak bertindak sewenang-wenang dan mengiming-imingi sejumlah uang, sebagai bentuk pengganti permintaan maaf.
Hal itu langsung ditolak oleh pihaknya dan meminta pertanggungjawaban panitia dengan menyampaikan titik kesalahan, serta permohonan maaf secara terbuka, termasuk kepada sponsor acara melalui sosial media, termasuk mendiskualifikasi tim lain yang akan bertanding melawan OMK Penajam FC.
Sayangnya, permintaan itu sama sekali tidak digubris oleh panitia dan abai terhadap keluhan para pemain dan pendukung. Sementara, turnamen sudah berakhir. Pihaknya mengaku kecewa, lantaran gaya kepanitiaan yang menyepelekan salah satu klub futsal Gereja Katolik tersebut.
Diketahui, ada pula tindakan arogansi salah satu panitia. Tindakan itu berupa piting terhadap pemain yang sudah terlanjur kecewa atas ketidakprofesionalan panitia dalam menyelenggarakan pertandingan. Bagi OMK Penajam FC, nama baik lebih dijunjung tinggi ketimbang sejumlah uang.
“Kami menyampaikan ini secara terbuka, karena dari pihak panitia tidak mengindahkan permintaan kami. Wajar kami kecewa karena ketidakjelasan panitia dalam mengelar acara. Kami ucapkan prihatin atas kebobrokan penyelenggara,” cetusnya.
Turnamen yang digelar secara perdana bertajuk Santa Theresia Cup ini, melibatkan Laboratorium Klinik Khatulistiwa, Wahana Hidroponik, Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit V, PT Bima Kaltim Utama, PT Cikita Trans Logistik, Altrak 78 dan Direktorat Perhubungan Darat Kemenhub RI, sebagai sponsor.
Penulis: Nelly Agustina
Editor : Nicha R