PPU – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun mengadakan rapat koordinasi bersama jajaran pimpinan Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD), Kamis (30/5/2024). Pertemuan ini membahas optimalisasi peran daerah dalam pembangunan sektor minyak dan gas (migas).
Rapat koordinasi yang dihadiri Tampak hadir dalam rapat, Sekretaris daerah (Sekda) H.Tohar, Asisten bidang perekonomian dan pembangunan Sekretariat daerah (Setda) H.Sodikin,beberapa unsur pimpinan daerah, dan Direktur serta perwakilan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) dari Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), Andang Bachtiar, Kepala Koordinator BUMD ADPMET, Begin Troys, dan Direktur Teknik dan Operasional PT Migas Utama Jawa barat ( Jabar), yang juga sebagai narasumber.
Makmur memaparkan bahwa PPU masuk dalam satu wilayah Blok East Mahakam yang memiliki 14 lapangan minyak dan gas lepas pantai seluas 11.000 kilometer persegi atau 2,8 juta hektare. Juga terdapat 4 BUMD yang telah dibentuk oleh pemerintah daerah PPU antara lain, PAM Danum Taka, terkait pelayanan air minum, Perumda Benuo Taka yang bergerak di bidang aneka usaha, PT Benuo Taka Wailawi bidang usaha Migas, dan Perumda Benuo Taka Energi Pengelola PI 10% Blok Eastkal dan Attaka.
“Saya meminta dukungan kepada narasumber untuk pemerintah daerah dalam pembangunan sektor migas melalui optimalisasi peran BUMD di PPU,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, semua perwakilan pimpinan BUMD PPU mendiskusikan berbagai upaya yang perlu ditemuh dalam mengelola potensi tersebut dengan baik dan benar. Pembahasan tersebut berlanjut dengan berdiskusi langsung untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam.
Adapun Sekjen ADPMET, Adang Bachtiar memberikan pemaparan bahwa ADPM (Asosiasi Daerah Penghasil Migas) berubah menjadi (ADPMET) Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan tahun 2020 yang berarti ikut menjadi bagian dalam transisi energi dan pengembangan energi terbarukan. Transisi energi saat ini adalah dengan memanfaatkan gas, yang mana indonesia memiliki cadangan gas tujuh (7) kali lipat lebih besar dari pada minyak.
Adang juga menjelaskan program kegiatan dan peran ADPMET, yang mendukung kelancaran operasional industri migas melalui kemudahan perijinan dan kondusifitas di masyarakat. Juga Pemanfaatan dan optimalisasi gas suar ( Flare gas) oleh BUMD untuk peningkatan lifting migas maupun jaringan gas kota.
”Di sinilah peran BUMD untuk bersinergi dalam rangka mendukung transisi energi untuk pembangunan IKN. Juga peningkatan kapasitas produksi untuk blok wain yang di kelola oleh PT Benua Taka Wailawi guna meningkatkan PAD dan optimalisasi produksi gas untuk mensupply PI 10%,” pungkasnya. (ADV/*DiskominfoPPU/SBK)