Penajam Paser Utara (PPU) menerima peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara XLIV/2024 yang digelar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Diikuti oleh 1. 840 orang taruna Akademi TNI, Polri, IPDN, PSSN dan Universitas Pertahanan (Unhan).
Selama sebulan mereka wajib melaksanakan pengabdian masyarakat. Bahkan Pj Bupati PPU Makmur Marbun dalam upacara pembukaan Latsitarda Nusantara XLIV/2024 di Samarinda, Kaltim, menyampaikan bahwa kehadiran Pemkab PPU ini merupakan dukungan penuh . Bukti kesiapan menyukseskan kegiatan para peserta Latsitarda Nusantara XLIV/2024 yang melakukan latihan dan pengabdian di PPU.
Sekira 3 Minggu sudah para taruna bermukim di masing-masing rumah orangtua asuh mereka, atau biasa disebut Induk Semang. Hal itu tentu memberikan mereka kehidupan sosial masyarakat di wilayah masing-masing. Menuntut mereka untuk menyesuaikan kondisi dan situasi yang ada di tempatnya masing-masing.
Dari membersihkan tempat ibadah dengan bergotongroyong bersama masyarakat, sosialisasi ke sekolah-sekolah dalam aksi perkenalan kehidupan ketarunaan, wawasan kebangsaan, membangun posyandu sampai membangun Tugu Monumental Latsitarda Nusantara.
Namun sebenarnya bukan hanya itu, ada hal yang paling mendasar. Yaitu bagaimana mempengaruhi masyrakat PPU secara sosial juga dapat mempengaruhi mindset (pola pikir), untuk berfikiran lebih maju.
Di sisi ini, keberadaan mereka juga memberikan atmosfer baru bagi sebagian masyarakat PPU. Yang berdampak pada keberadaan mereka, atau memeberikan effect dalam hal positif atau negatif tergantung sudut pandang yang menilainya.
Beberapa hal yang Saya amati yang kemudian melahirkan tulisan ini, seperti nampak ketika akhir pekan (weekend) dan Malam Minggu di Alun-Alun Kantor Bupati PPU. Mereka ikut terlibat dan dalam inaugurasi, yang memberikan kunjungan ke pusat keramaian masyarakat itu bertambah. Karena ternyata, khususnya ibu-ibu turut mengajak serta anaknya untuk berswafoto ria bersama para taruna(i) ini.
Kebanyakan dari para ibu-ibu ini mengincar salah satu selebgram dari Taruna Akademi Kepolisian (Akpol), Khalifah. Dengan wajah blasteran Arab-Eropa, membuat para ibu-ibu gemes melihatnya. Belum lagi para pelajar SMA yang cepat sekali merespon informasi-informasi keberadaan mereka.
Adalagi Taruni Akpol yang turut menuai sorotan, Febiola. Rupa yang tidak kalah cantik nan rupawan. Memiliki hidung yang tinggi melambangkan feminimisme dan kekuatan perempuan, itu membuat semua orang mengincarnya untuk mengabadikan momen bersamanya.
Keduanya jelas sudah menjadi incaran mata kamera smartphone. “Mumpung ada di sini, kapan lagi,” pernyataan dari salah seorang yang selesai mengabadikan momennya bersama.
Dampak berikutnya adalah bagaimana kehadiran taruna ini ketika car free day (CFD) beberapa waktu lalu. Saat Drum Corp menampilkan aksi mereka, masyarakat bertumpah ruah menyaksikan penampilannya.
Perlu effort lebih dikeluarkan untuk bisa mengabadikan moment tersebut. Akhirnya mereka berkumpul pada Sabtu pagi di Gerbang Madani Nipah-Nipah untuk bisa mendapatkan moment pertunjukan peserta Latsitarda Nusantara XLIV/2024.
Tak hanya momen khusus itu saja, effect baru juga diberikan sejalan dengan kegiatan sore hari para taruna-taruni ini. Keaktifan/kewajiban peserta Latsitarda Nusantara XLIV/2024 dalam berolahraga juga berimbas pada ikutan kebiasaan masyarakat yang melihatnya.
Semakin ke sini semakin nampak sekali banyak orang yang berolahraga juga. Berdampak dengan munculnya “demam” jogging sore.
Tentu Saya berharap ini bukan terjadi secara temporary, sementara saja. (*)