PPU – Meski diguyur hujan, Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2024 yang digelar Pemkab Penajam Paser Utara (PPU), Senin (20/5/2024) tetap berlangsung khidmat. Pj Bupati PPU, Makmur Marbun bertindak sebagai inspektur dan berpesan untuk terus menumbuhkan cita-cita Boedi Oetomo.
Kegiatan digelar bertempat di Aula Kantor Bupati PPU. Turut hadir dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Unsur Forkopimda PPU, Ketua TP PKK PPU, OPD di lingkungan Pemkab PPU, serta para peserta Latsitardanus ke-44 XLIV 2024.
Makmur saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika menyampaikan bahwa lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo. Di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
“Hari berdirinya Boedi Oetomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati hari ini, Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal dan dari sana timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda,” katanya.
Untuk itulah di masa ini, Indonesia berada di fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Pesatnya kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru.
“Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang dipacu beberapa tahun terakhir ini, tantangan demi tantangan dapat kita hadapi bersama. Kerja bersama dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti,” jelas Makmur.
Lebih lanjut, ia turut menegaskan kebangkitan kedua menjadi momen terpenting bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk terus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan.
“Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam, bonus demografi, potensi transformasi digital, menjadi modal dasar menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (ADV/*DiskominfoPPU/SBK)