PPU – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) Penajam Paser Utara (PPU) tingkatkan kapasitas pelayanan hemodialisis dengan meresmikan gedung instalasi dialisis, Senin (13/5/2024). Kapasitas pelayanan yang semula hanya 10 bed (tempat tidur), kini meningkat hingga 30 bed.
Peningkatan ini diharapkan mampu mengatasi kebutuhan pasien sehingga tidak perlu pergi jauh ke Balikpapan untuk cuci darah. Pj Bupati PPU Makmur Marbun saat peresmian menyampaikan peningkatan pelayanan ini saja belum cukup.
Menurutnya pencegahan, lanjutnya, lebih baik daripada pengobatan. Untuk itu, ia meminta edukasi pencegahan penyakit harus ditingkatkan sehingga masyarakat PPU dapat lebih sehat dan kunjungan pasien berkurang.
“Langkah ini merupakan inisiatif yang sangat baik bagi masyarakat sehingga tak perlu lagi ke luar daerah untuk melakukan cuci darah, masyarakat Penajam Paser Utara dalam menjalani pengobatan cuci darah secara rutin sebelumnya hanya tersedia di Balikpapan, memaksa mereka untuk mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk akomodasi,” ungkapnya.
Selain itu, Makmur menyatakan peningkatan pelayanan RSUD merupakan upaya menjadikan RSUD RAPB menjadi rujukan bagi seluruh masyarakat PPU. Meskipun saat ini RSUD RAPB berstatus RS Kelas C, namun pelayanan yang diberikan dapat setara Kelas B atau di atasnya.
“Kami pemerintah kabupaten memberi perhatian untuk rumah sakit dan pelayanan kesehatan dan pendidikan,” ucapnya.
Untuk mengawal hal itu, Makmur akan rutin melakukan kunjungan ke rumah sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya untuk melihat persoalan di lapangan. Salah satu upaya yang dihasilkan adalah adanya aplikasi Pencet RAPB untuk memotong antrian di rumah sakit.
“Saya ingin mendorong pelayanan kesehatan di RSUD RAPB ini agar dapat meningkatkan kualitasnya untuk masyarakat PPU. Dengan adanya gedung ini, masyarakat Penajam Paser Utara dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan Hemodialisis atau cuci darah dengan nyaman dan maksimal,” terang Makmur.
Dengan inovasi itu, pasien dapat mengakses aplikasi secara online untuk mendaftar pengobatan di rumah sakit sehingga tidak perlu mengantre dan menunggu lama di rumah sakit milik emerintah daerah ini.
“Utamakan pelayanan prima kepada semua pasien yang datang, jangan pilih-pilih, soal pelayanan semua harus sama,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD RAPB Lukasiwan Eddy Saputro dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa sejak tahun 2017, pasien yang memanfaatkan layanan hemodialisis berjumlah 54 orang dengan total 4.588 kali kunjungan. Adanya gedung baru ini, ungkapnya, diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat PPU sehingga dapat meningkatkan kenyamanan selain daripada jumlah yang bisa dilayani selama ini.
“Sebagaimana sesuai pdengan visi RSUD Ratu Aji Putri Botung: Menjadi Rumah Sakit yang Modern dan Bermutu Pilihan Utama Masyarakat Penajam Paser Utara dan sesuai amanah misi rumah sakit bahwa pembangunan gedung baru instalasi dialisis merupakan upaya peningkatan sarana dan prasarana yang disertai dengan peningkatan fasilitas dan peningkatan profesionalitas tenaga medis dan keperawatan, khususnya pada instalasi dialisis,” tutupnya. (ADV/DiskominfoPPU/SBK)