PPU – Suara Pemuda Nusantara yang merupakan organisasi yang digerakkan anak muda Kecamatan Sepaku melaksanakan Dialog Nusantara. Kegiatan ini mengundang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Bijak Ilhamdani, Sekretaris Desa Bukit Raya, Adi Suryadi dan Perwakilan Pemuda, Fachrezal Raihan.
Diskusi ini dihadiri anak-anak muda Sepaku yang antusias terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Perwakilan Pemuda Sepaku, Fachrezal Raihan mengatakan keterlibatan pemuda lokal sampai hari ini sudah cukup banyak, walaupun Ia sadari jika keterlibatan presentasenya belum sampai 50 persen. Hal ini menurutnya perlu perhatian dari pemerintah daerah untuk melihat berbagai potensi pemuda daerah.
“Ini kalau sampai 50 persen sudah sangat disyukuri tapi memang harus menjadi perhatian,” terangnya.
Terlebih menurutnya pemuda lokal memiliki potensi yang cukup memadai untuk berkontribusi pada pembangunan IKN. Menurutnya, banyak potensi anak muda yang seharusnya lebih ditampilkan, terutama di tengah kemajuan ekonomi di Sepaku yang maju dengan cepat.
“Kita harus lebih melek terhadap perkembangan dan harus disadari, kita ini penting untuk pembangunan Ibu Kota Negara,” jelasnya.
Ia juga sadari gap (batasan) pendidikan yang tidak setara antara Sepaku merupakan tantangan tersendiri. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas pendidikan Pulau Jawa dan juga Kecamatan Sepaku. Sehingga hal tersebut menjadi fokus dari Otorita IKN untuk memberikan pelatihan kepada para pemuda di IKN.
“Apalagi terkait dengan penguasaan bahasa, makanya OIKN mulai ke SD-SD untuk melakukan pelatihan bahasa,” terangnya.
Salah satu narasumber, Sekretaris Desa Bukit Raya, Adi Suryadi mengatakan ditunjuknya Kecamatan Sepaku sebagai IKN merupakan salah satu peluang besar pemuda untuk terlibat dalam memajukan tempat tinggalnya. Ia berharap para pemuda dapat terlibat baik sebagai pekerja juga terlibat dalam pengembangan UMKM.
Ia juga menyadari banyaknya juga dampak negatif yang dirasakan warga seperti contoh pencurian, debu, kecelakaan dan permasalahan lainnya. Namun, manfaat baik juga lebih banyak dirasakan warga, salah satunya kemajuan ekonomi.
“Misal waktu presiden atau pemerintah datang kerap kali kursi dan kulkas disewa, hasil produksinya dibeli, makanya banyak manfaatnya,” jelasnya.
Adi mengatakan penyerapan tenaga kerja di OIKN, dari 60 persen usia pekerja kurang lebih 20 sampai 30 persen terserap. Sisanya menjadi pengusaha untuk memajukan ekonomi di daerah sekitar IKN.
Berdasarkan keluhan warga terkait, kata dia, penyerapan tenaga kerja OIKN sebelumnya yang memerlukan angka TOEFL tinggi telah dijawab oleh OIKN. Salah satunya dengan memberikan pelatihan pendidikan bahasa inggris di SD-SD sekitar OIKN.
“Jadi memang sudah ada pelatihan ke SD-SD untuk pelatihan bahasa inggris,”jelasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD PPU, Muhammad Bijak Ilhamdani mengatakan peran pemuda sangat penting dalam pembangunan IKN. Termasuk menentukan arah pembangunan IKN, dikarenakan para pemuda lokal pasti memiliki sense of belonging, sehingga diskusi-diskusi ini sangat penting.
“Sebenarnya ruangnya terbuka, tapi perlu diarahkan, kami di DPRD sangat butuh mereka untuk menghimpun data agar menjadi acuan kami,” tegasnya.
Ia juga mengatakan keterlibatan pemuda harus menjadi jembatan bagi pihak legislatif, eksekutif dan juga OIKN dalam mengakomodir kebutuhan pembangunan SDM. Sehingga penyampaian aspirasinya akan lebih efektif dan perlu diapresiasi kesadaran pemuda untuk melibatkan diri dalam pembangunan.
“Penting banget, makanya ini akan menjadi jembatan yang bagus,” pungkasnya.
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Nicha R