NUSANTARA – Pada Jumat, (22/03/2024), Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menggelar acara Market Briefing II di Jakarta. Acara ini merupakan langkah lebih lanjut dalam implementasi Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara, dengan tujuan untuk memaparkan paket investasi smart city pertama kepada calon pemrakarsa investasi.
Dalam Market Briefing II ini, peserta disajikan dengan rincian teknis dan skema pendanaan investasi yang akan mendukung transformasi Ibu Kota Nusantara menuju kota cerdas.
Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, menyampaikan bahwa permintaan hunian dari para pekerja konstruksi terus meningkat, dengan Hunian Pekerja Konstruksi mulai penuh.
Deputi Agung menambahkan, “Permohonan dari para pekerja konstruksi untuk ketersediaan tempat tinggal cukup banyak. HPK 1 sudah overload dan tidak bisa menampung pekerja proyek lagi.”
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Otorita IKN mengajak para calon pemrakarsa investasi untuk bergabung dalam proyek kebutuhan HPK 2 dan Hunian non ASN.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Silvia Halim, menjelaskan urgensi kebutuhan HPK dimana jumlah bekerja yang hampir 12 ribu sedangkan kapasitas HPK yang hanya 10.792.
Nantinya, total 15 bangunan tower hunian HPK 2 akan dibangun diatas lahan seluas 9 Ha.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR menanggapi hal tersebut dengan menjelaskan bahwa ini merupakan proyek mendesak guna memenuhi kebutuhan para pekerja konstruksi.
Acara ini dihadiri oleh 22 perusahaan calon pemrakarsa investasi yang tak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri seperti Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, Korea Selatan, hingga Malaysia. (*)