spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Siap-Siap! Banjir dan Longsor Ancam Beberapa Titik di PPU

PPU – Musim kemarau di Penajam Paser Utara (PPU) dipastikan sebentar lagi berakhir. Masyarakat lagi-lagi diminta unutk waspada terjadi bencana banjir dan longsor.

Musim kemarau lalu membuat panas ekstrem, yang mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kerap terjadi. Tercatat lebih dari 80 hektare lahan terbakar selama 3 bulan terakhir.

Kini, cuaca diprediksi berganti. Lebih cepat dari seharusnya. Memasuki musim penghujan, yang juga dinilai bakal ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

“Setelah El-Nino yang panas, diprediski Kita sudah masuk ke La-Nina atau musim hujan,” ucap Kepala Pelaksanan BPBD PPU, Budi Santoso, Rabu (27/9/2023).

Disebutkan pula musim ini memasuki wilayah PPU lebih awal dari biasanya. Musim ini sebenarnya baru terjadi di beberapa wilayah di Indonesia dan belum merata.

Di Kalimantan Timur (Kaltim) saja baru terjadi di bagian selatan, termasuk PPU. “Bergeser dari prediksi, yang diperkirakan baru akan terjadi pada awal 2024 mendatang,” sebut Budi.

Menilik kejadian yang pernah terjadi di PPU, Budi meminta masyarakat belum berhenti waspada. Terhadap ancaman yang mungkin terjadi akibat musim hujan ini.

Baca Juga:   DP3AP2KB PPU Dorong Keterlibatan Perempuan Dalam Pembangunan Daerah

Seperti terjadinya banjir dan tanah longsor. Itu yang kerap terjadi di wilayah Kecamatan Sepaku dan Sepaku.

“Meski intensitas hujan belum tinggi, namun Budi menjelaskan bahwa antispasi bencana sudah harus dilakukan sejak awal,” katanya.

Lebih lanjut, Budi menyebutkan kejadian banjir di dua wilayah itu memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk wilayah Babulu, banjir kerap menggenangi wilayah pemukiman da perkebunan dengan intensitas waktu yang cukup lama.

Sementara untuk di wilayah Sepaku, banjir biasa terjadi bersifat sesaat, namun kapasitasnya besar. “Keduanya punya karakteristik banjir berbeda. Keduanya sudah Kami antisipasi sebisamungkin. Masyarakat juga harus tetap waspada,” pungkasnya.

Pewarta : Nur Robbi
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER