PPU – Pengisian awal (impounding) Bendungan Sepaku-Semoi yang terletak di Sungai Sepaku dilaksanakan pada Kamis (21/9/2023) oleh Presiden Jokowi. Debit awal impounding sebesar 100 liter/detik akan mencukupi untuk mengisi bendungan hingga Desember 2023, sesuai dengan target penyelesaian pembangunan.
Sehari setelah pengisian awal dimulai, pelanggan air bersih PAM Danum Taka di Kecamatan Sepaku justru mengalami pemutusan aliran. Penyebabnya adalah kekeringan Sungai Tengin, yang merupakan sumber air baku IPA Unit Sepaku, sehingga pompa penyedot air tidak mencapai air baku yang diperlukan.
Sekretaris Camat (Sekcam) Sepaku, Hendro Susilo, mengungkapkan bahwa krisis air baku ini mulai terjadi sejak 3 bulan lalu, akibat rendahnya curah hujan pada musim kemarau tahun ini.
“Tetapi kondisi air baku yang signifikan mengalami krisis mulai 2 minggu terakhir, setelah dimulainya pengisian air bendungan, kebetulan saat kunjungan Bapak Presiden,” terangnya pada hari Minggu (24/9/2023).
Dampaknya, sekitar 2.146 sambungan rumah (SR) atau kepala keluarga (KK) penerima manfaat harus mencari alternatif lain. Mereka berasal dari 6 kelurahan/desa, yaitu Desa Tengin Baru, Sukaraja, Bukit Raya, Bumi Harapan, dan Kelurahan Sepaku.
Masyarakat yang terdampak akhirnya kembali ke kebiasaan lama dalam memenuhi kebutuhan air bersih, yaitu dengan memanfaatkan air sumur tanah, danau, atau membeli air bersih dari pedagang.
“Situasi sudah dalam kondisi kemarau, lalu ada pengisian bendungan, secara otomatis ada penutupan. Akibatnya, pasokan air baku yang sebelumnya sudah terbatas menjadi lebih terbatas lagi,” ujar Hendro.
IPA Unit Sepaku telah beroperasi sejak tahun 2016 dan mengambil air baku dari Sungai Tengin, anak Sungai Sepaku. Kapasitas awalnya adalah 10 liter/detik, dan baru-baru ini ditingkatkan menjadi 30 liter/detik untuk meningkatkan cakupan pelayanan kepada warga di Kecamatan Sepaku.
Sementara itu, Bendungan Sepaku-Semoi terletak di bagian hulu IPA Unit Sepaku yang dimiliki oleh PAM Danum Taka, yaitu Sungai Sepaku.
“Karena bendungan tersebut memiliki luas yang sangat besar, saat pengoperasian, air sungai di hulu ditampung di bendungan. Ini otomatis mengurangi pasokan air baku untuk IPA Sepaku yang berada di hilir, yang akan diolah dan didistribusikan ke masyarakat,” ungkapnya.
Bendungan Sepaku-Semoi merupakan bagian dari infrastruktur pendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) dan dibangun melalui skema kontrak tahun jamak 2020-2023 yang berada di Desa Tengin Baru dengan nilai proyek sebesar Rp 556 miliar.
Pembangunan tersebut dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya, PT Sacna, dan PT BRP (KSO), dan memiliki kapasitas tampung sebesar 10,6 juta meter persegi dengan luas genangan mencapai 280 hektare.
Bendungan ini mampu memenuhi kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter/detik secara keseluruhan, dengan rincian 2.000 liter/detik untuk wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dan 500 liter/detik untuk Balikpapan.
Pewarta: Robbi Syai’an
Editor Agus Susanto