PPU – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya untuk meningkatkan peranan perempuan di daerah. Salah satunya dengan menyingkronisasikan program pembangunan dengan sudut pandang Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Kalimantan Timur (Kaltim).
Pekka Kaltim kini menempati 18 persen dari total kepala keluarga atau berjumlah 1.286.470 kepala keluarga. Kelompok Pekka merupakan kelompok yang cukup rentan mengalani marginalitas, subordinasi, kekerasan seksual, beban ganda, dan pelabelan.
“Namun disatu sisi kelompok Pekka merupakan kelompok potensial dalam pemberdayaan perempuan,” kata Sekretaris DP3AP2KB PPU, Siti Aminah.
Pada tahun ini, Pemprov Kaltim dan Pemkab PPU juga telah melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG). Dalam kesempatan itu, membahas terkait kelembagaan Pekka yang terdapat di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
Seperti diketahui bahwa terdapat kesenjangan yang cukup tinggi pada sumbangan pendapaatan perempuan. Sebagai salah satu komposit Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kalimantan Timur yaitu mencapai 24 persen.
Untuk menuju kesetaraan 50 persen maka terdapat 26 persen potensi yang harus perjuangkan dalam kesetaraan gender bidang ekonomi. “Tidak ada cara lain, maka Kita perlu melakukan berbagai inovasi tentu dengan memperhatikan berbagai kebijakan terkait,” ujar Aminah.
Di antaranya adalah dengan meningkatkan partisipasi Pekka dalam pembangunan. Harapannya hal ini menjadi awal komitmen dalam memenuhi prasyarat PUG. “Tidak saja untuk mempertahankan dan meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE), namun juga untuk memperkecil kesenjangan pembangunan berbasis gender di Kaltim,” tutupnya. (ADV/RM)