PPU – Gelaran Tabligh Akbar bersama Ustaz Abdul Somad (UAS) di Penajam Paser Utara (PPU) dipadati ribuan jamaah. UAS bahkan secara langsung mengunkapkan kebahagiaanya mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat Benuo Taka.
Kedatangan UAS ke Benuo Taka, Sabtu (29/7/2023) ini bertempat di Masjid AGung Al-Ikhlas PPU. Digelar resmi oleh pemerintah daerah dalam memperingati Tahun Baru Islam 1445 hijriah dan dapat disaksikan langsung di laman Fanspage Pemkab PPU.
“Terima kasih pada Ustaz Abdul Somad yang telah berkenan, kembali mendatangai Penajam Paser Utara dalam memenuhi kerinduan masyarakat Penajam Paser Utara. Sekaligus memberikan pencerahan, nasihat dan siraman rohani yang diinginkan Penajam Paser Utara,” kata Bupati PPU, Hamdam Pongrewa membuka acara.
Terlihat ribuan masyarakat hadir dalam kegiatan yang mulai berjalan sekira pukul 13.00 Wita, usai salat dzuhur. Mereka memenuhi lantai satu dan 2 aula utama masjid.
“Pada masyarakat, Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas partispasi dan antusias yang begitu besar. Saya tidak menyangka kalau masyarakat Penajam Paser Utara seantusias ini,” ungkapnya.
Apalagi, kegiatan ini sebelumnya sempat berubah lokasi penyelenggaraan. Yang sebelumnya akan digelar di Masjid Jami’ Al-Falah Petung berganti ke Kompleks Islamic Center di Kilometer 9 Nipah-Nipah.
“Mohon maaf jika panitia tidak dapat menyediakn tempat yang lebih dari ini seperti yang masyarakat harapkan Semoga hikmah yang disampaikan oleh Ustaz Somad yang sudah lama dinantikan ini menjadi manfaat untuk Kita semua,” ucap Hamdam.
Sekira 60 menit UAS menyampaikan tausiyah dengan tema ‘Mari Kita Wujudkan Persaudaraan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Warthoniyah dan Ukhuwah Basyariah’. Tak jarang pula ustaz kondang Tanah Air ini berinteraksi dengan jamaah yang hadir, sembari mengungkapkan apresiasinya terhadapat sambutan masyarakat PPU.
“Alhamdulillah, Ustaz Abdul Somad hari ini di Penajam Paser Utara disambut parkir mobilnya satu kilometer. Lalu dari mulai ujung jalan sampai tangga, sampai ke atas (mimbar), rasanya membelah jamaah tadi seperti Nabi Musa melewati Laut Merah,” kiasnya mengawali tausiyah.
Benar memang. Masjid pemerintah daerah hari ini lebih padat dari biasanya saat kegiatan salat dzuhur berjamaah. Bai saf laki-laki maupun perempuan tersisi penuh.
“Pak Bupati dan Pak Ketua DPRD tadi sampai cemas. Mereka di depan melihat ke belakang, seperti khawatir Ustaz Somad sudah hilang ditarik emak-emak. Alhamdulillah bisa selamat sampai depan. Tidak ada yang bisa menyelamatkan kita kecuali ALlah, maka dari itu kita bersyukur, ALhamdulillah hirobbil alamain,” sambung UAS.
Dalam mengisi tausiyahnya, UAS banyak mengingatkan masyarakat PPU untuk terus bersyukur menjadi warga Kaltim, khususnya PPU. Sebab menurutnya, dari sekia daerah yang pernah UAS kunjungi, PPU merupakan salah satu tempat yang berkesan.
UAS sendiri tercatat sudah beberapa kali datang ke PPU. Terakhir kunjungannya pada pertengahan 2021 lalu, mengisi kegiatan serupa di tempat yang sama.
“Saya berkesan sekali datang di Penajam Paser Utara ini. Kalau Saya berkeliling ke mana-mana, yang paling unik, itu yang diingat. Jadi yang paling Saya ingat di Penajam Paser Utara, pertama itu mimbarnya yang paling besar, yang kedua itu makanannya. Menjadi masyarakat Kalimantan adalah nikmat, makanya Kita syukuri dengan lisan, hati dan badan,” ungkapnya.
Atas berkah itu pula, UAS mengajak seluruh muslim yang ada di daerah termuda kedua di Kaltim ini untuk rajin berzakat. Karena dengan berzakat itu, membuat kesejahteraan masyarakat di PPU dapat terus meningkat.
“Saya meyakini orang Penajam Paser Utara orang kaya. Dari mana tahu, dari tiang masjidnya yang terbuat dari emas, ini buktinya. Pintu masjidnya tidak dipasang jeruji besi, ini menujukkan tidak ada pencuri yang mengambil emas ini. Lampu-lampunya mengingatkan Kita pada Masjid Nabawi. Semua emas, tapi Penajam Paser Utara tetap aman,” terang UAS.
UAS juga sempat menyingung daerah PPU yang makin hari makin ramai dikunjungi. Salah satu penyebabnya ialah adanya rencana pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke sebagian wilayah PPU.
Kendati begitu, kemanan wilayah, ketertiban dan kondusifitasnya terus terjaga. Terbukti dari minimnya kabar-kabar yang menyiarkan kejadian buruk dari PPU.
“Saya datang di Penajam Paser Utara harus dikawal 3 lapis. Katanya aman? Ustaz datang saja kok tidak aman. Ternyata ini bukan tidak aman karena teroris atau penjahat, tapi karena khawatir Ustaz Abdul Somad ditarik oleh emak-emak garis keras,” candanya.
Sejak UAS tiba di PPU, iring-iringan mobil yang membawanya dijaga ketat oleh pihak keamanan. Begitupun sesaat setelah ia turun dari kendaraan yang membawanya.
Pun, jamaah yang datang dari selurh PPU berkumpul menunggu kedatangannya di tempat penyelenggaraan tak mudah untuk dapat berjabat atau berfoto dengannya. Setidaknya keamanan dilakukan oleh pihak TNI/Polri, personel Satpol-PP dan Grup Sahabat UAS.
“Saya sampaikan, masyarakat Penajam Paser Utara ini orangnya ramah-ramah, baik-baik, Saya dikawal di sini kafena kecintaan dengan Ustaz Abdul Somad,” tandasnya.
Dalam mengisi tausiyahnya, UAS juga sempat mengujicoba salah satu anak penghafal Al-Quran untuk melafalkan beberapa surah. Hal ini dilakukannya untuk membuktikan bahwa anak-anak dari PPU mendapatkan tauladan yang baik dari para orang tua.
“Anak-anak perlu teladan, perlu contoh. Kalau mau melihat bapak-napak soleh, ada di Penajam Paser Utara. Lihatlah mereka datang ke masjid, padahal ini bukan tabligh akbar malam. Kalau tabligh akbar malam, ramai, biasa. Tapi kalau tabligh akbar, di jam-jam genting, jam-jam mengerikan saat setan mebawakan AC (pendingin). Tapi jamaah di Penajam Paser Utara, semuanya bersemangat dan tidak ada yang ngantuk,” bebernya.
Selama sejam mengisi tausiyah dan tabligh akbar, UAS juga memimpin salawatan dan doa bersama masyarakat. Kegiatan berakhir sekira pukul 15.00 Wita. (SBK)