PPU – Para Pemenang lomba film pendek yang digelar DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Penajam Paser Utara (PPU) masih menunggu niat baik penyelenggara. Pasalnya, hingga 2 tahun berselang, mereka masih belum menerima pemberian hadiah yang dijanjikan.
Sudah 2 tahun berlalu pihak penyelenggara belum melakukan pemberian hadiah kepada para pemenang. Faktanya setelah perlombaan dilaksanakan serta mendapatkan juara perlombaan tidak ada pemberian hadiah.
Bahkan para pengurus terlihat menghilang sampai dengan 2023 ini. Diketahui pula, penyelenggara waktu itu ialah Ketua DPD KNPI PPU ialah Sulthan.
“Niat baik dari penyelenggara masih kami tunggu. Bukan soal uang yang didapatkan akan tetapi persoalan tentang penghargaan karya yang kami buat. Diketahui sejak selesainya lomba dan tak terbayarkan Ketua KNPI PPU hilang entah kemana,” ungkap salah satu pemenang lomba film, Kamis (6/7/2023).
Lomba film pendek bertajuk ‘Kreasi di Tengah Pandemi’ itu diadakan pada 2021 lalu. Ajang ini diadakan dalam rangka memperingati HUT Ke-76 RI dengan total hadiah jutaan rupiah.
Dalam lomba yang diadakan mulai Juli 2021, sekira 7 grup mengikuti perlombaan. Pun produksi film-filme mereka dipublikasikan melalui Channel Youtube DPD KNPI PPU hingga kini.
Selama 2 tahun ini para pemenang masih disuruh menunggu-nunggu dalam penyelesaian pembayaran hadiahnya. Pun keberadaan sang nakhoda tidak diketahui keberadaanya.
“Bagaimanapun kita bersabar sampai detik ini saja Ketua KNPI tidak berada di PPU, entah dimana serta tim penyelenggarapun hilang bak ditelan bumi,” tegasnya.
Sampai saat ini diketahui bukan hanya perlombaan film pendek yang belum terselesaikan. Akan tetapi ada beberapa lomba juga yang belum ada penyelesaiannya para pemenang masih menunggu sampai dimana sang nakhoda muncul dan melakukan pertanggung jawabannya.
“Sampai kapanpun kami para pemenang akan terus menuntut hak yang sebarusnya untuk kami, bukan waktu yang sebentar pula bagi kami menunggu dan menunggu penyelesaian dari penyelenggara maupun dari sang nakhoda yang hilang bak ditelan bumi,” pungkas Zamzam. (NRD)