spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Masyarakat Adat Paser Petung Tunan Masih Tunggu PT KMS Penuhi Janji

PPU – Masyarakat Adat Paser Petung Tunan di Penajam Paser Utara (PPU) hingga kini masih menunggu PT Kebun Mandiri Sejahtera (KMS) memenuhi janjinya. Yaitu untuk pembangunan kebun plasma masyarakat yang merasa memiliki hak atas lahan yang digunakan perusahaan tersebut.

Adapun persoalan ini sejatinya telah dimediasi oleh Pemkab PPU beberapa waktu lalu. Saat itu, puluhan massa melakukan aksi depan Kantor Bupati PPU, Rabu (8/3/2023). Adapun kala itu, mediasi digelar dan dipimpin Plt Asisten II Setkab PPU Nicko Herlambang dan Asisten III Setka PPU Ahmad Usman untuk menyelesaikan polemik adanya perusahaan perkebunan kelapa sawit ini.

“Kami masyarakat dijanjikan akan dibuatkan plasma. Tapi nyatanya sampai sekarang Kami masyarakat belum menerima hak itu, sama saja Kami menerima kebohongan,” ungkap perwakilan masyarakat di sana, Mastar, Senin (13/3/2023).

Mediasi yang belangsung cukup lama. Meski begitu, Mastar menyebutkan tidak ada titik terang dari mediasi tersebut.

Ia menjelaskan perjanjian antara PT KMS dengan masyarakat sejatinya sudah disetujui pihak perusahaan yang tertuang dalam surat pernyataan. Dalam Surat perjanjian itu telah disetujui dan di tanda tangani oleh pihak PT KMS atas nama Syamsir Sain yang menajabat sebagai EM PT KMS yag dibubuhi stempel PT Kebun Mandiri Sejahtera.

Baca Juga:   Sikapi Fenomena El-Nino, Polres PPU Tanam Pohon

“Oleh karena itu, tuntutan masyarakat ini sangat beralasan. Nyatanya surat yang ditandatangi ini sah,perjanjian itu nyata bukan main-main,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Mastar meminta Pemkab PPU mendukung masyarakat untuk mendapatkan haknya. Karena sudah sepatutnya pemerintah berpihak pada masyarakat.

“Kami masyarakat, mohon maaf, harusnya yang dilakukan pemerintahan mendukung masyarakat, tidak ada pemerintah tanpa ada masyarakat. Tolong kami dibina jika tidak tahu, tolong Kami jangan dibohongi dan jangan di kelabui,” ujarnya.

Diungkapkan pula mediasi ini sebenarnya telah berulang kali dilakukan. Ia memastikan pihaknya akan terus menggelar aksi hingga tuntutan mereka dapat terpenuhi.

“Tidak ada yang memuaskan dari mediasi yang dilakukan. Mau tidak mau karena merasa tersakiti, Kami akan bergerak lagi,” tutup Mastar. (NRD)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER