PPU – Memasuki Maret 2023, baru ada beberapa desa di Penajam Paser Utara (PPU) yang melakukan proses pencairan alokasi dana desa (ADD). Pemerintah desa (Pemdes) 30 desa di PPU diminta untuk segera melengkapi berkas pencairan sebelum habis masa tenggat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) PPU, Saidin mengungkapkan, bahwa hingga saat ini dari 30 desa, masih 14 desa yang mengajukan pencairan. Hal ini bisa disebut terlambat, pasalnya mengacu regulasi tenggat akhir pencairan tahap pertama ialah April 2023.
“Sesuai Perbup batasnya sampai April ini. Karena dilakukan selama empat kali penyaluran dalam setahun,” ungkapnya Selasa (7/3/2023).
Lambatnya penyaluran ADD ini, sebutnya bukan karena keterbatasan anggaran di kas daerah seperti yang terjadi pada 2022 lalu. Sebabnya ialah kelengkapan dokumen pengajuan oleh desa.
Saidin mengungkapkan pihaknya telah mendorong pihak desa untuk segera melengkapi persyaratan tersebut. Agar DPMD PPU dapat segera memverifikasi dan melakukan pencairan.
“Sudah Kita dorong. Kami hubungi semua Kadesnya unutk melengkapi berkas, karena dananya sudah siap,” tandas Saidin.
Skema pencairan baik ADD maupun dana desa (DD) tahun ini masih sams seperti sebelumnya. Yakni disalurkan dalam 4 termin. Dengan pola pembagian masing-masing 25 persen.
Adapun total besaran ADD 2023 mencapai Rp 134 miliar, sedangkan DD Rp 38 miliar. Keduanya mengalami kenaikan dibandingkan pada 2022 lalu.
“Kalau dilihat, paling besar dapat alokasi di 2023 itu Desa Babulu Darat di Babulu, mencapai Rp 7 miliar. Untuk yang terendah itu Desa Karang Jinawi, Sepaku dengan alokasi ADD dan DD Rp 4 miliar,” pungkasnya. (SBK)