PPU – Rencana Penajam Paser Utara (PPU) untuk memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) akhirnya mendapatkan titik terang. Usulan yang disampaikan ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah diterima dan direspons.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) PPU masih berupaya untuk mewujudkan keberadaan BLK di wilayahnya. Rencana itu sejatinya sudah lama ada. Setidaknya sejak 2019 lalu, saat lokasi baru Ibu Kota Nusantara (IKN) diumumkan.
Pada awal 2023 ini, Kepala Disnakertrans PPU Suhardi mengonfirmasi bahwa keinginan itu dapat direalisasikan oleh pusat. Usulan ke Kemnaker itu kini dijawab dan dimungkinkan untuk melanjutkan gagasan adanya BLK di wilayah penyangga IKN.
“Kami sudah koordinasi dengan staf khusus Kemenaker. Mereka memberikan lampu hijau usulan pembangunan BLK disetujui,” katanya, Selasa (21/2/2023).
Pembangunan BLK tersebut merupakan upaya pemerintah meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Meski selama ini alokasi anggaran urung diakomodir oleh Pemkab PPU, persiapan pendirian lembaga pelatihan ini tetap dilakukan.
“Khususnya dalam menghadapi pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara,” sebutnya.
Salah satunya ialah, Pemkab PPU telah menyiapkan lahan sekitar 10 hektare untuk pembangunan BLK tersebut. Lokasinya merupakan lahan milik pemerintah daerah yang berada di Kecamatan Babulu.
“Lokasinya sudah Kami siapkan, luasnya sekitar 10 hektare di Kecamatan Babulu,” ungkap Suhardi.
Namun sebelum itu, dalam waktu dekat Kemnaker masih akan meninjau secara langsung lokasi tersebut. Setelah itu, baru ada tindak lanjut penghibahan lahan sebagai lokasi pembangunan lembaga pelatihan ke Kemnaker.
“Kemnaker berencana meninjau wilayah yang disiapkan Pemkab. Kemnaker bakal menentukan lokasi lahan yang tepat untuk pembangunan BLK, kemungkinan di Februari ini,” ucapnya.
Sebagian daerah asal wilayah IKN, yakni Kecamatan Sepaku, PPU bisa dibilang merupakan kota terdekat dengan pusat negara baru itu. Maka itu, PPU juga dijadikan wilayah penyangga IKN di beberapa sektor.
Selain soal kebutuhan pangan, yang dibutuhkan ialah adanya SDM yang mampu bersaing. Hal inilah yang menjadi kaitan utama adanya lembaga pelatihan di beberapa bidang.
“Nanti jurusan pelatihan dalam BLK diharapkan berdasarkan potensi di PPU. Seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Dengan meningkatnya sektor itu ke depan, PPU dapat menunjang kebutuhan pangan dalam daerah dan IKN,” pungkas Suhardi. (SBK)