PPU – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Andi Israwati Latief mendukung dan mengapresiasi digelarnya Festival Seafood Ketiga. Adanya event ini juga sebagai bukti bahwa Desa Babulu Laut memadai untuk diusulkan menjadi desa wisata.
Dia megungkapkan event ini semakin menegaskan bahwa PPU memiliki beragam destinasi. Kali ini, daerah berjuluk Benuo Taka ini terbukti menunjukkan kekayaan pariwisata pesisirnya.
“Dengan adanya Festival Seafood otomatis mengangkat pariwisata di Kecamatan Babulu. Kegiatan ini harus ditingkatkan kerena sudah masuk dalam agenda event Provinsi Kaltim,” katanya, Kamis (16/2/2023).
Event tahunan bertajuk Festival Seafood akan digelar 15-18 Februari 2023. Menariknya, dalam kegiatan bertajuk ‘back to the past’ itu, panitia memberi kesempatan warga pengunjung untuk makan gratis sea food sebanyak 200 kilogram.
Dalam kegiatan ini juga memperkenalkan UMKM Babulu Laut dan sekitarnya. Kemudian berbagai penggiat seni dan budaya juga menampilkan sepanjang gelaran hingga selesai.
“Salah satu tujuan Festival Seafood ini sebagai upaya untuk membudidayakan makan ikan. Ini merupakan dukungan terhadap pemerintah dalam program pencegahan stunting,” ungkap dia.
Andi mengungkapkan dalam satu ajang ini, pengunjung bisa menyaksikan berbagai objek yang ada di Desa Babulu Laut. Mulai dari hamparan mangrove, hamparan tambak, kehidupan sosial masyarakat perikianan pesisir hingga melihat hasil laut dengan kualitas baik.
“Bahkan festival ini sudah masuk event festival di Provinsi Kaltim, dari 166 festival yang ada, Babulu adalah salah satunya,” sebut dia.
Karena potensinya, desa ini juga dinilai telah memadai untuk diusulkan menjadi desa wisata. Tentu pihaknya juga akan memberikan dukungan atas hal tersebut.
“Tapi tetap perlu beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki untuk dapat menjadi desa wisata,” ujar Israwati.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan beberapa kajian terhadap potensi wisata yang ada. Kemudian, akan ada program pengembangan yang dilakukan khususnya untuk Sumber Daya Manusia (SDM).
Mereka akan dibekali pengetahuan untuk membuat paket-paket wisata, yang sekiranya dapat menarik pengunjung. “Di sini nantinya juga perlu ada rambu, minimalnya penunjuk arah. Karena itu salah satu item untuk menjadi desa wisata,” tutupnya. (SBK)