PENAJAM – Rasa sakit hati jadi motif utama pelaku membunuh pedagang mainan Warga Petung, Penajam Paser Utara (PPU) beberapa waktu lalu. Emosinya meluap dan menghabisi korban, SR (49) dengan memukulkan kayu ke kepala korban berkali-kali.
Akhirnya tim gabungan dari Opsnal Reskrim Polres PPU berhasil mengamankan seorang laki laki berinisial KDS (54). Pria terduga pelaku pembunuh SR adalah warga RT 019, Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam.
“Setelah dua hari melakukan penyelidikan dan pengejaran, akhirnya, Jumat 20 Januari 2023 kemarin terduga tersangka berhasil ditangkap oleh tim gabungan. Bahkan kami juga berhasil mengungkap motif pembunuhan yang diduga kuat dilakukan oleh KDS itu,” ujar Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan melalui Kasat Reskrim AKP Dian Kusnawan, pada awak media Minggu (22/1/2023).
Penangkapan itu dilakukan dengan kerja sama Jatanras Polda Kaltim dan Jatanras Polresta Samarinda. Pasalnya, pelaku sempat mencoba kabur ke Kota Samarinda usai melakukan pembunuhan.
KDS sendiri diketahui merupakan teman korban. Dirinya dengan korban sudah saling kenal. Bahkan, sebelumnya diakuinya pernah menginap di rumah korban.
Dari kartu tanda penduduk (KTP), diketahui KDS berasal dari Kelurahan Marikurubu, Kota Ternate Tengah, Provinsi Maluku Utara. Namun pelaku ini lahir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan bekerja sebagai buruh harian lepas.
“Pelaku ini bukan warga Kelurahan Petung, karena dari KTP pelaku berasal dari Sulawesi, hanya saja saat ini tinggalnya pindah-pindah,” bebernya.
Meskipun sudah saling kenal, sehari sebelum kejadian antara pelaku dengan korban pernah selisih paham dan bertengkar. Pertengkaran itu terjadi ketika keduanya berada di Tanah Grogot Kabupaten Paser.
“Yang mana pelaku mengaku sakit hati terhadap korban,” tandas Dian.
Kemudian, sambungnya, pada hari Rabu 18 Januari 2023, sekitar pukul 07.46 Wita, terduga pelaku datang ke rumah korban dengan berjalan kaki. Sesampainya di rumah korban, pelaku bertemu dengan korban.
“Ketika itu pelaku hanya bertemu korban, sementara istri dan anak-anak korban tidak berada di rumah,” ujarnya.
Saat di rumah korban, sambungnya, terduga pelaku meminta minum kepada korban tetapi tidak dihiraukan oleh korban. Akibatnya ia emosi dan langsung mengambil kursi kayu yang ada di ruang tamu langsung memukulkan ke kepala dan badan korban berkali-kali.
“Terduga pelaku juga memukuli korban menggunakan meja kecil dari kayu,” tuturnya.
Mendapat serangan dari KDS itu, korban pun berupaya melarikan diri dengan cara lari keluar rumah lewat pintu depan, akan tetapi sesampainya di depan teras rumah korban terjatuh.
“Melihat korban terjatuh, KDS mengambil papan kayu ulin yang berada di dekat korban terjatuh dan langsung memukuli kepala korban hingga korban meninggal dunia,” tukasnya.
Setelah melihat korban sudah tidak bergerak, selanjutnya terduga pelaku kembali masuk ke dalam rumah dan mengambil satu unit handphone Samsung A10 milik korban, lalu KSD meninggalkan korban dan lari ke Kota Samarinda.
Diberitakan sebelumnya, jasad SR pada Rabu (18/1/2023) sekira pukul 13.00 Wita ditemukan pertama kali oleh keluarganya tepat di semak-semak depan rumahnya. Posisinya tertelungkup bersimbah darah dengan luka menganga di kepalanya.
Jasad kemudian dievakuasi dan Satreskrim Polres PPU langsung melakukan olah TKP. Jenazah lalu divisum et repertum atau VeR dari tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) PPU untuk mengetahui penyebab kematian.
Satreskrim Polres PPU juga telah mendapatkan alat bukti pembunuhan korban dan dikroscek lebih lanjut. Juga memerika beberapa saksi sampai akhirnya kepolisisan mendapatkan kesimpulan pelaku pembunuhan mengarah ke KDS.
“Namun akhirnya tim gabungan berhasil mengamankan KDS terduga pelaku pembunuhan SR termasuk barang bukti handphone milik korban. Saat ini sedang kami proses lebih lanjut,” pungkasnya. (SBK)