JAKARTA –Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, gagasan pemindahan ibu ota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dicetuskan oleh Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Hal ini disampaikannya di depan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang merupakan putri Soekarno dan Fatmawati.
“Ini gagasan Bung Karno untuk pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara,” kata Jokowi, dikutip dari kanal Youtube PDI Perjuangan, Selasa, (10/01/2022).
Diketahui, pemerintah saat ini tengah menggenjot pembangunan IKN Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur. Jokowi sendiri menargetkan pembangunan ini dapat diselesaikan pada semester I 2024 dan menggelar Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di sana pada 17 Agustus 2024.
Rencana pemindahan ibu kota ke luar Jakarta sendiri setidaknya telah diwacanakan oleh 3 mantan Presiden RI, antara lain di masa kepemimpinan Soekarno, Soeharto, hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Dan barulah cita-cita itu kini diwujudkan di masa Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi juga menyampaikan, Indonesia harus meniru semangat juang di masa kepemimpinan Soekarno yang menolak dengan tegas ketergantungan pada imperialisme. Menurutnya, inilah semangat yang harus dilanjutkan demi mencapai posisi berdikari.
“Berdikari, berdikari, berdikari! Meskipun kita ditakuti soal Freeport tetap kita terus, meski ditakuti masalah nikel kalah di WTO kita tetap terus, justru kita tambah stop bauksit, kemudian tengah tahun akan ada setop tembaga,” tegasnya.
Dalam hal ini, ia menyoroti soal beberapa kondisi yang menimpa RI mulai dari kebijakan larangan ekspor nikel RI yang digugat oleh Uni Eropa, hingga Freeport yang dulunya dikuasai asing.
Jokowi menegaskan, kemitraan yang terjalin antarnegara haruslah setara. Hal ini juga telah ia tegaskan berkali-kali, salah satunya di momentum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali November lalu, di depan belasan delegasi negara-negara G20.
“Kenapa ini diulang ulang? Karena saya ingin presiden ke depan berani melanjutkannya. Tidak gampang ciut nyali, tidak gentar demi kepentingan bangsa dan negara,” kata Jokowi.
(*/dtc/dna/dna)