PENAJAM – Sebanyak 1.250 palaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Penajam Paser Utara (PPU) menerima bantuan langsung tunai (BLT) program terdampak inflasi. Penerima diminta untuk konsumtif agar manfaat bantuan ini secara luas dapat dirasakan.
Berlangsung di Halaman Kantor Bank Kaltimtara Cabang PPU, penyerahan dilakukan langung oleh Plt Bupati PPU Hamdam Pongrewa. Menurutnya, lahirnya kebijakan pemerintah pusat yang telah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), tentunya terdapat sejumlah persoalan baru.
Pasalnya dengan kenaikan harga BBM ini, memicu naiknya harga barang-barang Iain. Di mana kelompok masyarakat menengah ke bawah dan para pelaku usaha mikro paling merasakan dampak dari kenaikan inflasi itu.
“Jadi penyaluran bantuan UMKM yang terdampak inflasi sangat dibutuhkan masyarakat Penajam Paser Utara,” ucapnya, Senin (26/12/2022).
Pemerintah memberikan bantuan BLT BBM sebesar Rp 150.000 per bulan untuk masing-masing penerima selama empat bulan, dari September hingga Desember 2022. Artinya, penerima manfaat akan memperoleh bantuan dengan total sebesar Rp 600.000.
“BLT ini harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Semoga membantu usaha masyarakat di tengah kondisi dampak inflasi dan pelaku usaha dapat semakin mengembangkan usahanya,” imbuhnya.
Selain bantuan sosial langsung tunai dari pemerintah pusat, dan Pemprov Kaltim, Pemkab PPU juga menganggarkan program perlindungan sosial melalui belanja pada 2022. Melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustian dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU berupa bantuan inflasi pelaku usaha mikro (BIPUM) kepada 5.400 (lima ribu empat ratus) orang di empat kecamatan di PPU.
“Program bantuan yang diberikan pemerintah ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, kembangkan usaha yang ada dan jangan dibelanjakan dengan barang konsumtif karena bantuan ini ditujukan untuk mengembangkan usaha para masayarakat dibidang UMKM,” pungkas Hamdam. (SBK)