PENAJAM – Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) jalin MoU bersama dengan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok Nusa Tenggara Barat.
Penandantanganan kesepakatan bersama ini dilakukan oleh kedua belah pihak melalui Sekkab PPU Tohar dan Direktur Utama Herry Rachmat Widjaja di Ruang Rapat Lantai III, Kantor Setkab PPU, Kamis (22/12/2022).
Lewat MoU ini, Pemkab PPU menyatakan keseriusannya dalam mengembangkan sektor kepariwisataan daerah. Membenahi beberapa kelemahan yang dimiliki untuk siap bersaing kedepannya.
“Pemerintah Kabupaten PPU menyambut baik atas MoU ini semoga dapat membawa kemajuan dan transformasi baru di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten PPU bersama jajaran Poltekpar Lombok Nusa Tenggara Barat,” jelasnya.
Ia menyebutkan sejumlah potensi kewilayahan khususnya terkait pariwisata Benuo Taka memang memerlukan kolaborasi. Terlebih kepada daerah-daerah yang telah lebih maju dalam pengembangan pariwisatanya.
Pun adanya Poltekpar ini kiranya semakin memberikan wawasan dalam pembinaan kepariwisataan khususnya pada kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang ada. Satu hal yang menjadi fokus utama ialah seiring ditetapkannya IKN di Kaltim dan sebagian wilayahnya ada di PPU.
“Itu sudah pasti akan menjadi magnet tersendiri sehingga kedepan sangat memungkinkan pengembangan kepariwisataan dapat menjadi sisi lain yang juga bagian pendukung hadirnya IKN di Kaltim terkhusus di Kabupaten PPU,” ungkap Tohar.
Sementara itu, Kepala Bagian Kerjasama Praktik Kerja Nyara dan Bursa Kerja Poltekpar Lombok, Sirajudin memaparkan langkah kerjasama yang akan dilakukan ke depan. Untuk tahap awal ini pihaknya akan memberikan edukasi secara teori dan praktik dalam bentuk pelatihan.
“Utamanya dalam MoU ini ialah kita mengimplementasikan Tri Dharma perguruan tinggi. Ada pengabdian, penelitian dan pelatihan. Bentuknya seperti kita memberikan edukasi dalam beberapa tahap,” sebutnya.
Dalam beberapa tahap itu, nantinya juga akan datang beberapa tim-tim teknis yang ada di kampusnya. Untuk memberikan pelatihan dan pendampingan secara langsung pada pegiat pariwisata yang ada di PPU.
Dari kajian sementara ini, pihaknya telah mengetahui berbagai keunggulan dan kelemahan kepariwisataan di PPU. Dalam memberikan pelatihan tahap awal ini, tim tentu akan berfokus pada peningkatan dalam hal tersebut.
“Ada beberapa bidang, seperti event. Akan diberikan pelatihan teknis seperti membuat proposal, membuat RAB, timline, rundown. Pokoknya dipaparkan cara untuk menyelenggarakan event-event bahkan sekelas nasional,” beber Sirajudin.
Kemudian juga pelatihan dalam menyelenggarakan perjalanan wisata. Seperti membuat paket, tour etenerary, gueding, tour leader sampai ke pola pelayanan.
“Kita berharap kerjasama ini bisa berjalan dengan baik. Semoga potensi kepariwisataan di PPU semakin bisa dikembangkan, agar orang tertarik bisa datang,” pungkasnya. (SBK)