PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Penajam Paser Utara (Disbudpar PPU) menargetkan pembentukan minimal 3 desa wisata baru tahun depan. Adapun kawasan kepariwisataan baru tersebut difokuskan di luar wilayah yang ditetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).
Desa wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk suatu wilayah terbatas, yang bisa saling berinteraksi secara langsung dibawah sebuah pengelolaan dan memiliki kepedulian serta kesadaran untuk berperan bersama, dengan menyesuaikan keterampilan individual berbeda.
Kepala Bidang Pariwisata di Disbudpar PPU Achmad Noor mengungkapkan, pembentukan desa wisata merupakan salah satu cara optimalisasi desa. Dalam hal ini untuk memberikan dampak positif baik aspek ekonomi maupun sosial budaya.
Dotambahkan, dalam pembentukan desa wisata, tidak boleh dilepaskan dari ciri kegiatan masyarakat desa setempat. Dengan cara memberdayakan masyarakat agar dapat berperan sebagai pelaku langsung, dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian terhadap potensi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata di wilayah masing-masing desa.
“Karena kita ingin masyarakat tumbuh secara dinamis kepentingan pariwisata dan kepentingan masyarakat untuk berlibur,” katanya, Jumat (16/12/2022).
Selain itu, tujuan dari pembentukan desa wisata adalah untuk meningkatkan posisi dan peran masyarakat sebagai pelaku penting dalam pembangunan sektor pariwisata. Kemudian dapat bersinergi dan bermitra dengan pemangku kepentingan terkait dalam meningkatkan kualitas perkembangan kepariwisataan di wilayahnya.
Termasuk membangun dan menumbuhkan sikap dukungan positif dari masyarakat desa sebagai tuan rumah melalui perwujudan nilai-nilai sapta pesona bagi tumbuh. “Kita berharap pada masyarakat yang sudah mengelola kepariwisataan, bisa lebih giat lagi,” lanjut Noor.
Dalam pembentukan desa wisata ini, pihaknya telah menargetkan minimal ada 3 kawasan tertentu. Disebutkannya, desa wisata tersebut masing-masing berlokasi di Kecamatan Penajam, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Babulu.
“Untuk daerah Sepaku, saat ini sudah tidak prioritas lagi. Kita akan fokus di wilayah 3 kecamatan yang ada saja. Minimal di satu kecamatan, ada pilot project. Sehingga itu bisa menjadi percontohan, agar diikuti oleh sekitarnya,” sebutnya.
Alasannya, karena di wilayah kecamatan tersebut menjadi lokus proyek strategis nasional (PSN) IKN. Lagipula, asumsinya kawasan tersebut menjadi bagian dari Badan Otorita IKN.
Lebih lanjut, target itu dinilai realistis dan bisa berjalan optimal ke depan. Mengingat daya dukung pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui Kementerian Kepariwisataan kini mulai berfokus mengembangkan kepariwisataan.
“Jadi tiap kecamatan, ada tumbuh minimal desa wisata baru. Yang bisa mendorong kegiatan kepariwisataan secara optimal. Tidak hanya wisata alam. PPU ini orientasinya ekowisata dan wisata bahari, tapi kita tidak menutup juga untuk wisata yang lainnya,” pungkas Noor. (sbk)