PPU – Pencurian di proyek pembangunan tahap pertama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di wilayah Sepaku berulangkali terjadi. Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahlawan memastikan pihaknya tengah mendalami kasus ini.
Pencurian yang terjadi beberapa pekan lalu, itu merugikan hingga ratusan juta rupiah. Barang yang dicuri diantaranya monitor alat berat seharga Rp 280 juta, yang dioperasikan di proyek Bendungan Sepaku-Semoi di Kecamatan Sepaku.
“Kejadiannya Minggu kemarin. Ini yang sedang kami dalami dan kembangkan. Masih proses, secara lokus kasus ini di Polsek tetapi Polsek di back up oleh Polda dan Polres PPU. Jadi yang menangani kasus ini kerjanya Polsek, Polres, dan Polda,” ujarnya, Sabtu (10/12/2022).
Tidak hanya satu, disebutkan pula ada beberapa kasus pencurian di kawasan IKN terjadi. Selain monitor di Bendungan Sepaku-Sempoi, ada juga pencurian monitor alat berat di kawasan Trunen dan pencurian tunggul kayu yang terjadi di Bendungan Sepaku-Semoi.
Beberapa kasus telah selesai ditangani oleh Polres PPU melalui satgas yang telah dibentuk, yaitu Operasi Nusantara Mahakam yang telah terbentuk tahun ini.
“Kita ada satgas operasi Nusantara Mahakam. Kita kolaborasi dengan Satgas operasi Nusantara Mahakam dengan tim Polres dan Polsek, jadi kita kerjanya secara simultan dan kita di back up oleh Polda,” jelas Eka.
Terpisah, Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto saat meresmikan Posko Pengamanan IKN di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Jumat (9/12/2022), memastikan akan menindaklanjuti permasalahan ini sebab sudah menjadi tanggung jawab pihaknya.
“Beberapa kejadian menemukan, berdasarkan catatan intelijen di lokasi (IKN) itu ada tiga kejadian yang sudah terjadi. Ini nggak boleh kita biarkan,” ujarnya saat itu.
Ia menegaskan perkara ini harus diusut tuntas. Bukan karena kerugian yang dialami cukup besar, namun merupakan tugas kepolisan dalam menciptakan situasi keamanan kondusif menjelang pemindahan IKN ke Kaltim.
Pihaknya saat ini juga telah memiliki posko khusus dalam pengamanan persiapan pemindahan IKN. Bersamanya, tahun depan juga akan diturunkan personel tidak kurang dari 500 orang ke IKN.
“Pencurian monitor alat berat ini jangan Polsek saja yang turun tetapi Polres juga turun, ini gak boleh dibiarkan. Itu belum terungkap sampai sekarang,” tutupnya. (sbk)