PENAJAM – Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan (Binalavogan) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Muhammad Ali, melakukan kunjungan kerja dengan meninjau pelatihan batik tulis di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Rabu (23/11/2022). Dalam kunjungan itu, ia mengapresiasi adanya upaya peningkatan kompetensi masyarakat dalam mempersiapkan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN), karena berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
Salah satunya ialah pelatihan batik tulis yang masuk dalam program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Mobile Training Unit (MTU) dari Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda. Menurut Ali, ini merupakan dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan bagi masyarakat sekitar titik nol IKN agar bisa menjadi bagian penting dalam pembangunan IKN.
“Momentum pembangunan Ibu Kota Nusantara harus dimanfaatkan sebaik mungkin bagi masyarakat. Jangan sampai hanya menjadi penonton karena dipastikan dengan adanya pembangunan IKN akan banyak warga yang datang ke Kaltim. Terutama di wilayah IKN, baik itu pekerja atau wisatawan yang ingin melihat langsung perkembangan pembangunan IKN,” kata Ali.
Mantan Kepala BPVP Medan ini menambahkan, program pelatihan yang dihadirkan Kemnaker di wilayah PPU diharapkan terus dilakukan agar semakin berkembang. “Jangan sampai masyarakat PPU jadi penonton saja dengan adanya IKN. Tetapi mereka juga harus mengambil peluang bisnis dari rutinitas tersebut,” bebernya.
Tak hanya pelatihan membatik, pelbagai pelatihan juga diprogramkan Kemnaker melalui Direktorat Binalavogan Bersama BPVP Samarinda, baik secara boarding maupun non-boarding. Mulai dari pelatihan operator alat berat, budi daya ikan air tawar, hidroponik, hingga pelatihan mekanik. Tak hanya itu, juga ada pelatihan pengelolaan air bersih, membatik, barber shop, barista dan lainnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) PPU, Suhardi mengungkapkan, hingga saat ini, tercatat sebanyak 332 warga lokal yang telah mendapat pelatihan keterampilan dari Kemnaker. Dan masih ada puluhan warga lokal akan mengikuti pelatihan lainnya.
“Diharapkan pelatihan dari kemnaker bisa mengurangi sekira 3.000 warga yang masih belum mendapat pekerjaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukaraja Riski Maulana menyambut baik adanya program pelatihan ini. Karena warganya mendapat beberapa paket pelatihan dari Kemnaker melalui BPVP Samarinda.
“Saat ini dari desa kami sudah memproduksi batik dengan motif asli IKN. Yaitu motif gentong tumpah, yang menjadi ikon peresmian di titik nol IKN yang dilakukan Presiden Joko Widodo bersama 34 gubernur dari seluruh provinsi beberapa waktu lalu,” katanya.
Riski melanjutkan, hasil produksi kain batik dengan motif gentong tumpah yang mengeksplorasi lingkungan sekitar telah dibeli sejumlah pejabat dari ibu kota Jakarta dan telah diikutkan dalam lomba di provinsi dan mendapat juara harapan.
“Alhamdulillah sangat bermanfaat bagi mansyarakat kami. Setelah mendapat pelatihan, dari satu kelompok mampu membuat beberapa motif batik dalam seminggu. Kain tersebut dijual mulai Rp 250.000-Rp 660.000 kepada wisawatan.
Otomatis kegiatan ini akan meningkatkan perekonomian karena pendapatan kami jadi bertambah,” tuntasnya. (sbk/rls)