PENAJAM– Odi Sanjaya Putra akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Jusuf SK di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Rabu (23/11/2022). Ofisial cabang olahraga Taekwondo, kontingen Penajam Paser Utara (PPU) itu, tak bisa bertahan setelah mengalami luka berat di bagian leher. Pria 32 tahun ini meninggal dunia, akibat bus yang ditumpangi bersama rombongan kontingen Taekwondo
mengalami  kecelakaan di Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kamis (17/11/2022) lalu.
Kabar berpulangnya Odi menorehkan duka mendalam tidak hanya untuk keluarga yang ditinggalkan. Namun juga seluruh jajaran Pemkab PPU, sebab keberangkatan Odi untuk menjalankan tugas dan perjuangan dalam upaya mengharumkan nama daerah dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim 2022
“Kabar itu betul terjadi. Saya mewakili pemerintah, pribadi dan keluarga tentu turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Kita berharap semua keluarga dapat memahami dan menerima, sabar dalam menerima takdir ini,” kata Plt Bupati PPU, Hamdam Pongrewa.
Beberapa saat setelah kecelakaan, Odi sempat mendapat penanganan medis di Puskesmas Kelay, RSUD dr Abdul Rivai, hingga dirujuk ke RSUD di Tarakan untuk mendapatkan penanganan lebih intensif.
“Semalam (Selasa) saya sempat mengunjungi almarhum di rumah sakit bersama dengan rombongan. Memang kondisi (Odi) saat itu tidak sadarkan diri,” sebut Hamdam.
Berdasar keterangan dokter yang menangani, disebutkan Odi memiliki riwayat diabetes, kemudian juga ada infeksi saluran pernapasan di paru-paru.
“Penanganan dan operasi sudah berjalan lancar sampai selesai. DItangani juga oleh dokter spesialis tulang leher. Walaupun sudah dilakukan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin, namun ketentuan-Nya berbeda,” ungkap Hamdam.
Disebutkan, Pemkab telah berkoordinasi dengan maskapai dan pihak rumah sakinuntuk pemulangan jenazah Odi agar secepatnya diterima keluarga di PPU.
Hamdam telah mengarahkan jajarannya untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari BPJS Ketenagakerjaan, Jasa Raharja termasuk pengurusan oleh Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) PPU.
“Kami sudah memerintahkan semua untuk mengurus segala hal terkait pemulangan jenazah. Alhamdulillah, kita juga komunikasikan dengan keluarga, besok pagi pesawat baru bisa dipulangkan,” jelasnya.
Atas kejadian ini pula, ia meminta para kontingen lainnya untuk tetap tabah dan semangat. Ia memastikan bahwa rekan mereka yang menjadi korban telah mendapatkan penanganan yang maksimal dari semua pihak.
“Mesti harus tetap semangat. Harus membesarkan hati dan mengerti bahwa kejadian ini benar-benar musibah untuk semua. Kami berharap semua tidak terganggu karena persoalan ini. Kami minta untuk semua yang masih bisa bertanding, tetap fokus. Karena soal yang dirawat, sudah ada yang ngurus. Kita semua bagi tugas, jadi jangan terlalu dipikirkan,” ungkap Hamdam. (sbk)