PPU – DPRD Penajam Paser Utara (PPU) mendorong Pemkab PPU pembenahan serius dalam hal kebijakan dan dukungan terhadap lembaga yang mengurusi olahrga. Hal itu dilakukan agar pembinaan atlet hingga ke ajang profesional bisa dapat terus berkembang dengan baik.
Peristiwa kecelakaan bus atlet kontingan PPU beberapa waktu lalu tentunya yang menjadi titik balik Pemkab PPU untuk mulai melakukan evaluasi dalam pengelolaan sektor keolahragaan daerah. Meninggalnya salah satu korban kecelakaan bus kontingen PPU yang akan berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim 2022 di Berau, Odi Sanjaya Putra tentu menjadi duka mendalam untuk semua pihak. Meski ini sebuah peristiwa yang harus diterima oleh semua pihak, tetap harus ada evaluasi yang perlu dilakukan agar kejadian ini tidak kembali terulang di kemudian hari.
Ketua Komisi II DPRD PPU, Wakidi mengungkapkan sejatinya Pemkab PPU sudah harus lebih perhatian dengan sektor olahraga di daerah. Pasalnya, ada banyak hal yang memang seharusnya perlu dibenahi mulai soal pembinaan para atlet.
“Kami sebenarnya juga tidak diam soal itu. Sebenarnya sudah berkali-kali kita selalu mengingatkan hal ini,” ucapnya, Kamis (24/11/2022).
Seperti halnya saat ini terkait urusan keolahragaan banyak dikerjakan oleh Pemkab PPU melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (DIsdikpora) PPU. Tentu hal ini mebuat peran lembaga olahraga seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) PPU tidak dapat berbuat banyak.
“Kalau program pembinaan ada di Disdikpora, tapi urusan profesioanal harusnya tetap ada di KONI. Kan akhirnya sulit kalau KONI mau buat kegiatan, harus mengajukan dulu ke pemerintah,” ungkapnya.
Terlepas dari itu semua, lanjut Wakidi, yang terpenting sekarang ini ialah perluanya ada pembenanahan di setiap sisi. Baik itu dari sisi pemerintahan daerah, pun untuk KONI PPU.
“Ya yang terpenting harus dibenahi semuanya lah, kita tidak hanya asal menuntut. Kami tentu juga siap untuk memberikan dukungannya.
Dalam hal ini, KONI PPU diminta unutk mengevaluasi stuktur organisasi yang lebih ramping dan efisian serta membuat program yang jelas. Kemudian Pemkab PPU juga diminta untuk memerikan dukungan lewat kebijakan yang tidak setengah hati.
Seperti kebijakan dalam memberikan porsi anggaran yang mampu untuk mengakomodir semua kegiatan pembinaan olahraga. “KONI dan pemerintah perlu memperbaiki kinerjanya. Harus mulai sama-sama care. Kalau tidak dimulai, ya sayang potensi atletnya,” pungkas Wakidi. (ADV/sbk)