TANJUNG REDEB – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji di Bumi Batiwakkal dipastikan aman. Hal itu diungkapkan Kabag Ekonomi Setkab Berau, Kamaruddin.
Dia menerangkan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina dan agen elpiji yang ada di Berau.
“Memang biasanya ada kelangkaan ketika akan menghadapi hari-hari besar. Namun sedini mungkin telah kami antisipasi dengan saling berkoordinasi dengan pihak terkait tersebut,” ungkapnya, Minggu (20/11/2022).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus melakukan pengawasan. Tujuannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terlebih dalam mengantisipasi kurangnya pasokan BBM atau elpiji.
“Kita terus melakukan pengawasan. Jadi kalau ada barang datang, pihak terkait harus langsung melapor ke kami, mulai dari barang belum datang sampai barang tersebut datang ke Berau,” jelasnya.
Kamaruddin menambahkan, Berau memang sudah memiliki Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), namun tidak seluruh hasil produksinya dipasok untuk memenuhi kebutuhan di Berau.
“Selain itu kita juga masih mengatur kembali Harga Eceran Tertinggi (HET).
Edaran dari Gubernur Kaltim untuk daerah perkotaan sebesar Rp 25 ribu per tabung ukuran tiga kilogram. Sementara saat ini HET masih Rp 26 ribu yang ditentukan pada tahun 2019 lalu,” katanya.
Sampai saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak agen, untuk menentukan HET yang terbaru. Kamaruddin mengaku, apabila harga yang diberikan terlalu tinggi, dirinya akan bernegosiasi agar harganya diturunkan.
“Tetap daerah yang jauh dari perkotaan harganya akan di atas HET karena ada tambahan ongkos angkut,” kata dia.
Kamaruddin berharap, menjelang Nataru ini tidak ada masalah pasokan BBM maupun elpiji. Agar tidak ada keresahan dari masyarakat akibat hal tersebut. Karena dua bahan tersebut menurutnya merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat.
“Semoga tidak ada permasalahan terhadap pasokan ke kita. Jadi kita bisa melewati Nataru tanpa ada masalah yang menimbulkan keresahan di masyarakat,” pungkasnya. (Dez)