spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sidak Komisi III DPRD Balikpapan, Proyek DAS Ampal Tidak Sesuai Target

BALIKPAPAN – Komisi III DPRD Balikpapan kembali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa proyek multi years, penanganan banjir di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Ampal, Selasa (15/11/2022).

Adapun lokasi yang ditinjau di sekitar Global Sport, Jalan MT Haryono dan pengerjaan saluran drainase di Perumahan Wika.

Seperti diketahui,  proyek penanganan DAS Ampal menelan anggaran sebesar Rp 136 miliar dengan skema anggaran sampai akhir tahun 2023. Disayangkan target progres pekerjaan fisik hingga November yang seharusnya 10%, di lapangan baru terealisasi 0,9%. Sehingga kemungkinan pada akhir Desember 2022, target 32% kemungkinan tidak terealisasi.

Sidak dipimpin Ketua komisi III DPRD Balikpapan, Alwi Al Qodri didampingi beberapa anggota Komisi III, turut hadir perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan, Konsultan Proyek DAS Ampal hingga Kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa.

Alwi Al Qadri mengatakan, ini merupakan sidak perdana proyek dengan skema kontrak tahun jamak yang bernilai hingga ratusan miliar. Alwi menyayangkan, sudah 4 bulan namun progres pengerjaan proyek baru mencapai 0,9%.

Baca Juga:   Kritik dan Pujian, Refleksi Akhir Tahun 2022 PPU

“Informasi yang kami terima pengerjaan di Global Sport mestinya hingga November sudah 10%, ternyata baru 0,9%. Sedangkan akhir tahun sampai Desember mestinya 32%,” ujar Alwi Al Qadri.

Pihaknya mendapati proyek di areal tersebut hanya dikerjakan 11 orang, sedangkan untuk pengerjaan proyek membutuhkan 40-45 pekerja. Oleh karenanya, dia meragukan proyek dapat selesai cepat, kecuali pihak kontraktor mau menambah pekerja dan fasilitasnya.

“Saya sanksi kalau Desember bisa 32%. Mungkin bantuan jin aja baru bisa tercapai. Kecuali ada tindakan seperti menambah pekerja, material dan alatnya,” sindirnya.
DPRD juga menyoroti PT Fahreza yang tidak safety terkait material pekerjaan yang berhamburan di jalanan, sehingga membahayakan keselamatan pengendara yang melintas di area tersebut.

“Saya menganggap ini kesannya pekerjaan main-main, yang rugi pemerintah juga. Kami di Komisi III nggak yakin proyek ini bisa kelar,” tegasnya.

Alwi berharap ada tindakan yang signifikan dari PT Fahreza dalam minggu ini untuk menambah pekerja dan alat berat.

Sementara itu, Tenaga Ahli Sumber Daya Air MK Pembangunan Bangunan Air Pengendali Banjir DAS Ampal dari PT Yodha Karya, Kasnadi mengatakan, jika polanya masih seperti saat ini, kontraktor dinilai tidak akan sanggup memenuhi target pengerjaan.

Baca Juga:   Akhiri Lawatan di Kaltim, Gubernur Bersama Pangdam dan Kapolda Antar Presiden Jokowi ke Jakarta

“Tapi siapa tahu ada keajaiban dari kontraktor dengan mendatangkan alat-alat, tambah tenaga pekerja mungkin bisa walaupun kita anggap dengan kondisi sekarang mustahil bisa tercapai hingga akhir tahun 32%,” ujarnya.

Direktur Utama PT Fahreza Duta Perkasa, Cahyadi mengatakan pihaknya akan menambah jumlah pekerja dan alat-alatnya kerja untuk dimaksimalkan di dua titik pengerjaan proyek, baik di Global Sport dan di Perumahan Wika.

“Sudah kami rencanakan dan kami siapkan, karena ada bebetapa titik yang dilakukan pengerjaan utilitas yang tidak maksimal pekerjaan. Kami sudah berkordinasi dengan DPU dan Konsultan untuk bisa melaksanakan kegiatan utilitas dimaksimalkan agar kegiatan cepat selesai,” jelasnya.

Dikatakannya, pengerjaan utilitas di lokasi mengalami hambatan lantaran adanya pipa PDAM, kabel PLN dan tiang PJU. (Bom/Adv/DprdBalikpapan)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER