spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pembangunan IKN, Upaya Pemerintah Percepat Transformasi Ekonomi

BALIKPAPAN – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur merupakan salah satu upaya pemerintah untuk l mempercepat transformasi ekonomi di Tanah Air.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pembangunan IKN di Kaltim akan mampu mengubah beberapa hal. Utamanya terkait dengan perekonomian di Kaltim, di mana kedepannya akan beralih menjadi berbasis value creation.

“Kedepannya, ekonomi Kalimantan Timur berbasis value creation dan menjadi bagian super hub IKN. Kalimantan Timur memiliki peranan penting dalam mengimplementasi strategi transformasi ekonomi Indonesia melalui pemindahan IKN,” ujarnya, Jumat (4/11/2022).
Amalia menambahkan, bukan hanya mengubah paradigma ekonomi, tapi juga akan ada 6 strategi lainnya dalam melakukan transformasi ekonomi di Tanah Air.

Strategi pertama yang dilakukan adalah peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM). Kemudian hal kedua adalah mengenai produktivitas ekonomi, ekonomi hijau, ekonomi digital hingga pengintegrasian ekonomi domestik.

“Kita menggulirkan 6 strategi transformasi ekonomi Indonesia. Pertama, sumber daya manusia berdaya saing. Kedua, produktivitas sektor ekonomi. Ketiga, ekonomi hijau. Keempat, ekonomi digital. Kelima, integrasi ekonomi domestik,” jelas Amalia.

Baca Juga:   Komitemen Alokasikan 47 Persen untuk RTH, PT Intiland Development Tbk Mulai Tiga Proyek Unggulan di IKN

Dan strategi keenam yang dilakukan adalah dengan pemindahan IKN di Kaltim, karena proyek tersebut bukanlah hanya upaya memindahkan ibu kota.

“Keenam, pemindahan IKN. Pemindahan IKN bukan hanya pemindahan Ibu kota pemerintahan, tetapi menjadi bagian dari upaya besar Indonesia untuk melakukan transformasi ekonomi Indonesia,” tambahnya.

Mengenai upaya konkret dalam pengalihan atau trensformasi ekonomi tersebut, pemerintah menggalakkan industri kimia berkelanjutan di Kalimantan Timur.

Amalia Adininggar menambahkan, saat ini pihaknya masih terus berfokus pada hilirisasi industri petrokimia dan oleokimia.

“Kami fokus pada hilirisasi industri petrokimia dan oleokimia dan salah satunya pengembangan chemical industrial complex,” tambahnya lagi.

Dengan adanya pembangunan dan pengembangan klaster industri kimia tersebut, dirinya berharap nantinya bisa berkontribusi dan menyumbang PDB Nasional, termasuk juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pengembangan klaster ini diharapkan dapat berkontribusi menghasilkan USD 6,5 miliar dari PDB nasional dan lapangan kerja hampir 40 ribu orang,” tegas Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN tersebut.

Menurutnya, Indonesia sendiri memiliki prospek yang sangat besar untuk pengembangan industri kimia.

Baca Juga:   Bina Bangsa School Nusantara Siap Hadir di IKN, Sediakan Pelayanan Pendidikan yang Cerdas, Berkelanjutan dan Kreatif

“Kita punya prospek besar untuk mengembangkan industri kimia di Indonesia, baik basis migas maupun sawit, karena Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor terbesar bahan baku kimia,” jelasnya.

Senada, Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Rakyat, Christianus Benny menambahkan, pembangunan IKN akan berdampak pada percepatan transformasi struktural ekonomi.

Setelah itu, baginya ketika transformasi struktural ekonomi telah terjadi, maka pembangunan wilayah secara berkelanjutan akan semakin terdorong pula.

“Tranformasi struktural ekonomi ini pada akhirnya akan mampu mendorong proses pembangunan wilayah secara berkelanjutan,” tutupnya. (rls/Bom)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER